Mohon tunggu...
Ira Oemar
Ira Oemar Mohon Tunggu... lainnya -

Live your life in such a way so that you will never been afraid of tomorrow nor ashamed of yesterday.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Jalan ke Sekolahku Tak Semulus Jalur Wisatamu

26 November 2012   00:16 Diperbarui: 24 Juni 2015   20:40 1404
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


.
.

ibu, aku minta doamu

ke sekolah ku ‘kan menuju

menyeberangi sungai tanpa perahu

tak juga jembatan meski cuma dari bambu


.

bergandengan tangan dengan temanku

kulepas baju dan celanaku

kupikul tas berisi buku

berjibaku melawan arus yang melibas tubuh kecilku

bapak kuatirkan keselamatanku

dia pandu aku dan teman-temanku


.

dua jam berjibaku

baru sampai di sekolahku

kaki kecilku serasa linu

basah kuyup baju seragamku


13538888282073800622
13538888282073800622

.

di tivi aku lihat kabar wakilku

ke jerman mereka ‘kan berguru

entah apa yang perlu ditiru

katanya soal insinyur yang aku tak tau

sama seperti wakilku juga tak pernah mau tau

jalan kami menjadi insinyur sungguh berliku

sampai di sekolah yang tersisa badan yang lesu

entah seperti apakah masa depanku


.

beruntunglah engkau wahai wakilku

bisa pelesir ke negara maju

puluhan juta rupiah uang sakumu

cukup untuk berbelanja memuaskan inginmu

entah berapa tarif hotelmu

dan rupa-rupa akomodasi yang jadi hakmu


.

orang tua kami yang telah memilihmu

tak bisa lagi menyentuhmu

meski kami cuma ingin memintamu

berkunjunglah kemari di sela resesmu

cobalah menyeberangi sungai di kampungku

yang tak bisa dilalui mobil mewahmu

arus derasnya tak ramah pada jas hitam serta gadgetmu


.

studi bandinglah ke kampungku

akan ada banyak fakta kan membuka matamu

bahwa sejahtera itu masih jauh membubung di langit biru

bahkan untuk anak seusiaku dan teman-temanku


.

untuk apa mesti jauh-jauh berguru

disini ada universitas kehidupan yang tidak semu

kami nyata ada menunggu perhatianmu

penukar suara orang tua kami yang diberikan padamu

tidak sadarkah engkau wakilku?

amanat itu akan kami tuntut suatu waktu

1353888887598438038
1353888887598438038

. .

(keterangan : semua foto diambil dari kamera HP dari tayangan berita TV)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun