Mohon tunggu...
iqbal ramadhan shah
iqbal ramadhan shah Mohon Tunggu... mahasiswa psikologi

UMM

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Dasar Ilmu Pengetahuan dan Tauhid Sebagai Dasar Pengembangan IPTEKS

24 Juli 2025   16:15 Diperbarui: 24 Juli 2025   17:20 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Tauhid sebagai Dasar Pengembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Seni (IPTEKS)

Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Seni (IPTEKS) memainkan peran penting dalam pembangunan peradaban manusia. Namun, perkembangan IPTEKS tanpa fondasi nilai yang kuat dapat menimbulkan dampak negatif. Dalam pandangan Islam, konsep Tauhid yakni keyakinan akan keesaan Allah SWT merupakan dasar spiritual dan etis dalam pengembangan IPTEKS. Artikel ini membahas bagaimana Tauhid menjadi kerangka utama yang menuntun arah dan etika dalam perkembangan IPTEKS, sehingga hasilnya tidak hanya bersifat teknis, tetapi juga berdimensi moral dan spiritual.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi modern telah membawa perubahan besar dalam kehidupan manusia. Namun, di balik kemajuan tersebut, muncul pula berbagai tantangan seperti kerusakan lingkungan, krisis moral, dan dehumanisasi. Hal ini menunjukkan bahwa kemajuan IPTEKS yang tidak dilandasi oleh nilai-nilai luhur dapat berakibat negatif. Dalam konteks Islam, Tauhid bukan hanya ajaran teologis, melainkan prinsip hidup yang menyeluruh. Tauhid dapat menjadi pondasi kuat dalam pengembangan IPTEKS yang berorientasi pada kemaslahatan, keadilan, dan keberlanjutan.

Konsep Dasar Ilmu Pengetahuan dan IPTEKS

Ilmu pengetahuan adalah hasil dari proses pemikiran manusia untuk memahami alam semesta dengan menggunakan metode yang sistematis dan rasional. Teknologi merupakan penerapan ilmu pengetahuan untuk menciptakan alat, metode, atau sistem yang bertujuan untuk mempermudah kehidupan. Di sisi lain, seni adalah bentuk ekspresi manusia terhadap pengalaman dan nilai-nilai kehidupan.

Ketiga elemen ini, jika dikembangkan secara terpadu, dapat menghasilkan peradaban yang lebih maju. Namun, pengembangan tersebut harus diarahkan oleh nilai-nilai transendental agar tidak kehilangan makna kemanusiaan.

Tauhid sebagai Landasan Epistemologis dan Etis

Dalam Islam, Tauhid adalah pengakuan terhadap keesaan Allah dalam segala aspek kehidupan. Tauhid menuntun manusia untuk memahami bahwa ilmu bukan milik manusia semata, tetapi anugerah dari Allah SWT. Oleh karena itu, ilmu harus digunakan sesuai dengan kehendak-Nya.


Beberapa implikasi Tauhid dalam pengembangan IPTEKS:
•Arah dan tujuan IPTEKS menjadi ibadah kepada Allah, bukan sekadar eksploitasi alam atau pemenuhan kebutuhan materi.
•Etika dalam ilmu: Tauhid menekankan kejujuran, tanggung jawab, dan manfaat ilmu bagi umat manusia.
•Integrasi wahyu dan akal: Tauhid menyatukan peran akal manusia dengan petunjuk ilahi (wahyu), sehingga tidak terjadi pemisahan antara sains dan agama.
•Kesadaran sebagai khalifah: Manusia berkewajiban menjaga alam dan kehidupan sosial melalui pengembangan IPTEKS yang berkelanjutan.

Dampak Positif Integrasi Tauhid dan IPTEKS

Integrasi antara Tauhid dan IPTEKS menghasilkan pendekatan ilmiah yang bermoral, berkelanjutan, dan humanis. Beberapa contohnya:
•Teknologi ramah lingkungan yang memperhatikan keseimbangan ekosistem.
•Penelitian ilmiah yang berorientasi pada kemaslahatan sosial, bukan hanya keuntungan ekonomi.
•Seni dan budaya yang membangun kesadaran spiritual dan memperkuat nilai-nilai kemanusiaan.

Tauhid sebagai inti ajaran Islam tidak hanya membimbing aspek ritual keagamaan, tetapi juga menjadi landasan dalam pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Dengan menjadikan Tauhid sebagai dasar, IPTEKS tidak hanya akan menciptakan kemajuan teknologis, tetapi juga mewujudkan peradaban yang adil, bermoral, dan berorientasi pada kemanusiaan.


M. Iqbal Ramadhan Shah

202110230311533

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun