Setahun pun berlalu. Aku telah menyelesaikan hukumanku sebagai pelayan raja. Raja pun membebaskanku dari tugas-tugas itu, dan memberiku hadiah yang luar biasa.
"Kamu telah menjadi seorang pemuda yang hebat," kata raja dengan bangga, "kamu telah belajar banyak hal dari pengalamanmu ini. Kamu telah menjadi pemain catur yang lebih kuat, dan orang yang lebih baik."
"Terima kasih, tuanku," kataku dengan tulus, "kamu telah menjadi guru yang hebat bagiku. Kamu telah mengubah hidupku menjadi lebih baik."
"Baiklah," kata raja lagi, "sekarang kamu bebas untuk pergi ke mana pun kamu mau. Tapi sebelum kamu pergi, aku ingin memberimu hadiah ini."
Raja pun memberiku sebuah kotak kayu yang indah. Di dalamnya ada sebuah papan catur yang terbuat dari emas dan permata, dan sebuah surat yang ditulis oleh raja.
Aku membuka surat itu, dan membacanya dengan haru.
"Kepada pemuda yang hebat,
Aku memberimu hadiah ini sebagai tanda persahabatan dan penghargaan dariku. Papan catur ini adalah papan catur terbaik di dunia, yang dibuat oleh para ahli seni dari seluruh Eropa. Papan catur ini adalah simbol dari kecintaanku pada permainan catur, dan kebanggaanku padamu sebagai muridku.
Aku harap kamu akan selalu bermain catur dengan semangat dan kecerdasan, dan menghormati lawan-lawanmu dengan sopan dan adil. Aku harap kamu akan selalu belajar dari kesalahan-kesalahanmu, dan meningkatkan kemampuanmu dengan tekun dan sabar. Aku harap kamu akan selalu menjadi pemain catur yang terbaik di dunia.
Tapi lebih dari itu, aku harap kamu akan selalu menjadi orang yang baik. Aku harap kamu akan selalu rendah hati dan baik hati, dan membantu orang-orang yang membutuhkan bantuanmu. Aku harap kamu akan selalu menjadi orang yang dicintai oleh semua orang.
Kamu adalah seorang pemuda yang hebat, dan aku bangga padamu.