Tapi, karena jumlah uang pecahan baru 75 ribu sangat terbatas, tentu uang tersebut tidak akan dijadikan sebagai cenderamata melainkan hanya untuk disimpan saja.
4. Dikeluarkan dalam jumlah terbatas
Seperti yang saya katakan sebelumnya, 75 juta diproduksi dalam jumlah yang sangat kecil yaitu  75 juta. Jadi, tentu saja hal itu mendorong orang untuk berkumpul dan menukar uang dengan denominasi baru untuk mendapatkan uang edisi khusus.
Apakah penerbitan uang baru 75 ribu ini tidak dapat menimbulkan inflasi? terdapat tiga faktor yang membuat uang pecahan Rp 75.000 rupiah tidak membebani inflasi Indonesia.
Pertama, karena penerbitan mata uang baru ini akan dicetak dalam jumlah yang sangat terbatas dan tidak akan ada cetakan tambahan senilai 75 juta eksemplar atau Rs 5.622 miliar.
Namun, ini tidak akan menyebabkan inflasi yang besar. Karena untuk menerima uang ini, orang harus menukar jumlah uang yang sama. Â
Kedua yaitu meskipun uang tersebut bisa saja digunakan untuk bertransaksi, akan tetapi kebanyakan masyarakat ingin memiliki uang tersebut hanya untuk mengkoleksi saja, sehingga hal ini dapat mencegah beredarnya uang secara berlebihan
Terakhir, karena ketika mata uang baru diresmikan dengan pelemahan atau perlambatan ekonomi di Indonesia yang disebabkan oleh covid 19. Dengan  permintaan agregat serendah saat ini, tingkat inflasi akan cenderung rendah.
Begitu pun dengan dikeluarkannya uang baru, Â tidak akan mempengaruhi terjadinya inflasi yang tinggi.