Mohon tunggu...
Anne Julinda
Anne Julinda Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis, menghidupkan jiwa yang mati

Tuhan bilang, tanpa rasa pahit kopi belum sempurna. Pun kehidupan. Pahit bukan pilihan, karena manis lebih menyenangkan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sajak Gundah Bukan Pujangga

10 September 2020   03:32 Diperbarui: 10 September 2020   03:24 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Duhai bulan yang menyinari langit gelap 

Sudah sejak kemarin tak kutemukan dia di setiap bait puisi

Duhai malam yang menyelimuti setiap lelap

Di mimpi manakah kau sembunyikan dia malam ini

Tak kutemukan dia di tempat tempat biasa aku melihatnya

Aku mulai khawatir

Aku khawatir rindu ini tak lagi mengenalinya

Aku khawatir hati ini tak lagi ingin bersajak tentang dirinya

Apakah dia telah sampai pada akhir?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun