Mohon tunggu...
Saepul Nurdin
Saepul Nurdin Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Film

Memahami Konsep Time Travel di Film "Avengers: Endgame" [Full Spoiler]

7 Mei 2019   17:32 Diperbarui: 8 Mei 2019   07:28 652
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Avengers Hand with White Suit


Nah, ilmu Fisika yang terakhir itu yang menarik perhatian saya selama ini, meski takdir tidak menggiring saya ke bidang studi Fisika seperti yang dijalani Om Acep. Saya bukan ahli Fisika, saya kemudian hanya seorang penikmat film.


Tahun 2015, Marvel Cinematic Universe merilis film yang menurut saya keren parah: Ant-Man, super hero yang bisa mengecil sampai ukuran sub-atomik bahkan sampai memasuki ukuran kuantum. Dalam film itu diceritakan bahwa Scott Lang bisa menyusut sampai ukuran terkecil dengan teknologi Pym Particle rancangan Dr. Hank Pym dan terjebak di alam Quantum sebelum akhirnya berhasil keluar dengan menggunakan blue-disk yang dipasangnya hingga tubuhnya kembali ke ukuran normal. Bukan hanya Scott Lang, Janet Van Dyne, istri Dr. Hank Pym sekaligus generasi pertama The Wasp juga pernah terjebak dalam alam Quantum atau dimensi Quantum Realm hingga akhirnya dapat diselamatkan oleh Scott Lang melalui alat khusus bernama Quantum Tunnel seperti diceritakan dalam film Ant-Man and The Wasp (2018). Dalam film itu juga diceritakan bahwa dimensi Quantum adalah dimensi yang tidak terikat ruang dan waktu. Lima jam di alam Quantum sama dengan lima tahun di alam normal. Hal itu memungkinkan Quantum Realm menjadi sebuah mesin waktu.


Ant-Man bukan satu-satunya orang yang bisa memasuki dimensi Quantum, Dr. Strange pun pernah memasuki alam tersebut melalui Sling Ring. Dan akhir-akhir ini yang banyak menjadi bahan obrolan adalah para Avengers yang juga berkat Scott Lang, dapat mengakses dimensi Quantum untuk kembali ke masa lalu agar bisa mengumpulkan infinity stone yang telah dihancurkan Thanos. Dengan mengumpulkan infinity stone, mereka bisa mengembalikan separuh populasi yang lenyap menjadi debu karena jentikan jari Thanos dalam film sebelumnya: Avengers Infinity War.


Ya, di film Avengers: Endgame (2019) para Avengers menggunakan Quantum Realm sebagai mesin waktu yang bisa mengembalikan mereka ke masa lalu untuk mengumpulkan infinity stone. Seperti halnya film-film yang mengangkat tema mesin waktu, Endgame juga berbenturan dengan paradoks waktu yang banyak menjadi kajian ilmiah. Namun, menariknya dari mesin waktu ala Endgame, justru Duo Russo sang sutradara sengaja menabrak paradoks yang muncul dengan konsep mesin waktunya. Dengan kata lain, bahwa konsep mesin waktu di film Endgame jauh berbeda dengan konsep mesin waktu baik dalam film-film yang disebutkan dalam salah satu dialog di film Endgame maupun dalam kajian-kajian para ilmuwan.


Perlu diketahui bahwa Paradoks adalah suatu kondisi atau situasi yang muncul dari sejumlah premis, dimana kondisi yang muncul tersebut diakui kebenarannya namun bertolak belakang dengan pernyataan yang kemudian muncul setelah didalami dan mengakibatkan kontradiksi.


Beberapa paradoks yang biasanya muncul ketika konsep mesin waktu digaungkan salah satunya adalah Grandfather Paradox, yaitu paradoks yang muncul ketika seseorang bernama A misalnya, kembali ke masa lalu untuk membunuh kakeknya sendiri dimana pada saat itu sang kakek belum melahirkan ayah atau ibunya, maka mana mungkin si A akan ada di dunia  sementara kakeknya sudah terbunuh olehnya sebelum ayah dan ibu si A terlahir. Dan secara brutal, Endgame menabrak paradoks ini. Konsep mesin waktu dalam Avengers Endgame adalah dengan membentuk timeline alternatif, dengan kata lain, ketika si A kembali ke masa lalu untuk membunuh kakeknya, maka si A sebenarnya kembali ke masa yang sama seperti masa beberapa tahun lalu, namun akan membentuk timeline baru yang kemudian menjadi timeline alternatif dari timeline utama yaitu masa lalu yang sebenarnya. Hal itu dipertegas oleh salah satu dialog yang menegaskan bahwa masa lalu yang akan dikunjungi para Avengers akan menjadi masa depan mereka, sehingga hal itu tidak akan mengubah yang sudah terjadi di masa lalu.


Dialog itu terjadi ketika Rhodes atau War Mechine menyarankan agar para Avengers kembali ke masa dimana Thanos masih bayi dan membunuh baby Thanos agar Thanos tidak pernah melakukan Decimation atau menjentikkan jarinya sehingga separuh makhluk tidak lenyap. Namun Bruce Banner mematahkan saran Rhodes, "Jika kita pergi ke masa lalu, maka itu akan menjadi masa depan kita, dan masa kini yang sedang kita jalani akan menjadi masa lalu yang tidak bisa diubah oleh masa depan baru kita."


Artinya bahwa ketika para Avengers pergi ke masa lalu, secara otomatis, mereka telah menciptakan garis waktu (timeline) baru yang berbeda dengan timeline yang telah mereka lalui sebelumnya. Sehingga kita, para penonton bisa melihat dua Captain America yang bertarung, atau Hulk yang malu melihat dirinya sendiri yang tak bisa mengendalikan diri saat menghabisi lawan-lawannya bahkan bisa melihat Loki yang saat itu masih hidup dan mencuri space stone.

Diagram Alternative Timeline vs Main Timeline by ipung sn
Diagram Alternative Timeline vs Main Timeline by ipung sn
Hal itu diperkuat lagi dengan adegan dimana Nebula yang hidup di masa Avengers Endgame bertemu dangan Nebula di tahun 2014 (masa timeline Guardian of The Galaxy Vol 1), bahkan Nebula yang hidup di masa Endgame berhasil membunuh Nebula yang hidup di tahun 2014, dengan kata lain, Nebula telah membunuh dirinya sendiri di tahun 2014, tapi kenyataannya Nebula masih hidup hingga Avengers Endgame, hal itu karena Nebula Endgame membunuh Nebula 2014 di timeline berbeda. Inilah yang dimaksud Bruce sebagai masa lalu akan menjadi masa depan ketika seseorang menjalani time travel ke masa lalu, dan hal itu tidak mengubah keadaan di masa sekarang. Hal itu juga mengakibatkan Natasha yang telah terbunuh saat merelakan jiwanya untuk soul stone, tidak akan bisa dihidupkan kembali. Hal serupa terjadi pada takdir Tony Stark.


Nebula yang hidup di masa Endgame atau kita sebut sebagai Nebula di timeline utama menjalani time travel dengan Quantum Realm kembali ke tahun 2014 untuk mengambil power stone melalui timeline alternatif. Di tahun 2014, Nebula timeline utama bukan hanya bertemu Nebula 2014, tapi ternyata dia juga bertemu Thanos. Padahal di seperempat awal film, penonton disuguhkan kematian Thanos yang dengan mudah dipenggal kepalanya oleh Thor. Hal ini karena Thanos 2014 kini berada di timeline alternatif.


Tidak berhenti sampai di situ, Thanos 2014 dan pasukannya akhirnya bisa masuk ke timeline utama yaitu timeline di masa Endgame dengan ikut masuk melalui Quantum Realm berkat bantuan Nebula 2014. Dan pecahlah pertempuran Avengers Endgame.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun