Mohon tunggu...
IpangLay Seran
IpangLay Seran Mohon Tunggu... Petani - Pelangi Takkan Indah jika hanya memiliki Satu Warna.

Petani dari Timur Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Refleksi Kemerdekaan

16 Agustus 2019   17:53 Diperbarui: 16 Agustus 2019   18:09 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Negeriku... Yang Kaya akan segalanya. Engkau dikenal diberbagai penjuru bumi.

 Itulah Indonesiaku...
 Engkau dikenal karena Pancasilamu.
 Kecantikan Alam yang tiada Duanya.
 Hasil alam yang melimpah.

 Kata orang...
 Hari ini Kau telah genap berusaia 74 tahun.
 Itu bukanlah usia yang muda lagi.

 Indonesiaku...
 Engkau sudah Cukup Dewasa
 Untuk berpikir dan bertindak maju.

 Terimakasih...
 Ku lambungkan
 Kepadamu semua Pahlawanku.
 Yang telah berjuang memerdekakan Indonesiaku.

 Sekalipun harus bermandi
 Keringat, Darah dan Air Mata.
 Bahkan Rela meregang nyawa
 Demi Indonesiaku Merdeka.


 Pahlawanku....
 Semua yang kalian cita-citakan
 Kini hanyalah menjadi kenangan
 Bekal cerita pada anak-anak kami.

 Pahlawanku
 Tepat hari ini 17 Agustus 1945 silam
 Semua Bangsa Tahu Bahwa
 Bangsaku Indonesia Telah Merdeka.

 Tapi,...
 Dapat Aku katakan Bahwa
 Kemerdekaan Hari Ini

 Hanyalah sebatas pembacaan teks proklamasi semata.
 Bukan lagi hakekat kemerdekaaan yang
 Kalian cita-citakan.

 Tanah Kami dirampas
 Lalu digadaikan pada orang lain,
 Yang katanya demi Indonesia Maju.

 Semua itu hanyalah sebatas janji.
 Memberi Ilusi agar kami percaya.
 Demi  terwujudnya kepentingan mereka.

 Tanah Yang Kaya.,
 Kini kami hanya dapat menjadi Budak
 Kecantikan Alammu,.
 Kini hanya dapat kami nikmati dari kejauhan.

 Sejenak hatiku bertanya...
 "Milik Siapakah Negeriku Ini.??".

 Teringat Kutipan pidato Sang Proklamator
 "Perjuanganku Lebih Mudah karena melawan Bangsa Asing...Perjuanganmu Akan  lebih Sulit Karena Melawan Bangsa Sendiri".

             Kupang., 16 Agustus 2019

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun