Mohon tunggu...
I Nyoman  Tika
I Nyoman Tika Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

menulis sebagai pelayanan. Jurusan Kimia Undiksha, www.biokimiaedu.com, email: nyomanntika@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Lekuk Kerinduan Sebongkah Cinta

10 April 2024   21:15 Diperbarui: 10 April 2024   21:31 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bunga mekar di taman, taman yang semakin siang, kristal air seakan mengukir langit, menjadi saksi bahwa engkau  yang kurindu, pergi tak pernah Kembali.

Selusin musim  telah berlalu pergi membawa kenangan . Kadang Jerit tangis  muncul bersama tawamu telah membayang ke angkasa biru, menjadi kenangan tak terlupakan.

Kenangan demi kenangan berbiak, Air mata paling bahagia diujung lautan, Ketika mata menatap bersamamu, aku terduduk dalam sebuah  harapan dalam keheningan senja hari.

Aku berdiri atas nama cinta, aku ingin menatap matahari pagi seperti sedia kala, bersamamu, padaku engkau ajari  dalil  bahwa  hanya asrat cinta sejati yang dapat menyulut kerja keras.

 Gelombang pikiran dengan emosi yang menggebu,  menjelma sebagai persembahan, diantara  kehendak yang lama untuk   menanti dirimu."

Bersama angin aku ingin berjuang, untuk menggapai harapan sebuah cinta, dan itu adalah cinta sejati, Cinta sejati menanggung semua hal dan , menanggung semuanya, namun awalnya menyakitkan namun akhirnya pasti masuk ke zona   dan  menang!" "Aku percaya pada satu cinta sejati."

"Cinta sejati tidak hanya mencakup hal-hal yang membuat kamu merasa baik, tetapi juga membuat kamu memiliki standar dalam bertanggung jawab." Pasti untuk kehidupan yang lebih baik.

Cinta sejati adalah tanpa pamrih. Itu dipersiapkan untuk berkorban. 

"Dimana kau cari tahu, cinta sejati itu utama dan prioritas , teman itu juga tak kalah pentinya, , keluarga itu segalanya. Menjadi sosok yang siap memikul tanggung jawab, disiplin dan sehat itu sangat penting."

Gambran Cinta sejati  belum pernah ada  mengelupas, ia  bertahan dalam riak dalam  semua musim."Kerap Jalannya cinta sejati  itu penuh kerikil tajam dan berkelok."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun