Mohon tunggu...
I Nyoman  Tika
I Nyoman Tika Mohon Tunggu... Dosen - Dosen
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

menulis sebagai pelayanan. Jurusan Kimia Undiksha, www.biokimiaedu.com, email: nyomanntika@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Rindu Ilalang

17 April 2021   10:32 Diperbarui: 17 April 2021   10:36 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Air jernih diantara pematang sawah yang rindang itu.

Padi menghijau menuju bulir yang terisi  bertahap, lalu  mulai  menguning.

Bisikan alam bersambut dalam riak-riak gelombang angin selatan.

Indah menawan menyusuri kehidupan di alam damai. Pesan indahnya adalah, untuk  menjalani kehidupan murni yang tidak mementingkan diri sendiri, seseorang harus tidak menganggap apapun sebagai miliknya di tengah kelimpahan.

Tak salah lah, mana kala hujan tak kunjung datang

Penghujung damai nan pasti, itu akan tiba jua,

Hadir untuk  memberikan  narasi  sisi kelam untuk hadir  menjadi kisah nyata. Kisah kehidupan, yang terus berubah, dan menuju titik akhir. Maka, dalilnya kerjakan keselamatanmu sendiri. Jangan bergantung pada orang lain. Itu resep sederhana.

Tak pantas untuk membuatkan naskah-naskah pujian, pujian kadang membuat  manusia  sombong, ego membuncah, untuk memasuki  dunia kehidupan, dengan sebuah diksi' nyapa kadi aku' (mempersamakan diri dengan badan)

Maka, belajar meneliti kehidupan dari aliran-aliran air, " percikan keras ke sungai tetapi kedalaman Samudra tenang.

Udara angin selatan itu seakan berbisik, Kebahagiaan itu bukan tergantung pada kejadian, namun tergantung pada pemikiran manusia. Di sana muncul, rumus baru bahwa melalui semangat, pengetahuan didapat; karena kurangnya semangat, maka pengetahuan akan  hilang.

Kebekuan sang aku membuat  nalar tak ter takar oleh  simpul-simpul lentera. Kadang  cahayanya redup, dan mengecil hingga sinarnya hablur , maka semua tampak buram, remang kemudian gelap (awidya). Pengetahuan didapat hanya bisa dikatakan "Kebahagiaan datang ketika pekerjaan dan kata-kata Anda menjadi manfaat bagi dirimu dan orang lain"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun