Mohon tunggu...
I Nyoman  Tika
I Nyoman Tika Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

menulis sebagai pelayanan. Jurusan Kimia Undiksha, www.biokimiaedu.com, email: nyomanntika@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Keindahan Kerang dan Potensi Senyawa Bioaktifnya

19 Februari 2021   01:44 Diperbarui: 19 Februari 2021   01:57 605
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kerang itu, indah menawan, di antara bulir-bulir pasir putih memukau mata. Beradu dalam ramuan angin, dengan lembayung senja, serta awan-awan gelap yang siap mengucurkan hujan, seakan berkata "kami siap berbagi suka dan duka', izinkan kami lewat untuk menyuburkan pertiwi 'yang terbalut pasir putih dengan kerang-kerang yang indah.

Gerimis senja itu pun memang turun, membentuk  siluet pelangi warna-warni yang indah di langit. Sama seperti panorama kulit kerang yang tercecer diantara pasir putih itu, sungguh menawan dan sedap dipandang mata.  

Panorama lain, kerang-kerang hidup dari balik karang pantai bergerombol keluar karena air laut kembali pasang. Gerakan perlahan namun pasti memasuki pasang naik. Gerakannya mengisyaratkan dan seakan berpesan, Kami bangsa Kerang selalu rukun, tak banyak cakap, jagalah lingkungan hidup kami, karena kami telah banyak memakan racun, berbagai logam berat dan  sampah-sampah yang lain , oleh ulah manusia.

Tubuhkku lunak, kami dari bangsa  moluska orang menyebutnya karena itu, dan kami bisa menjadi informan, bahwa lingkungan tempat kami hidup tercemar karena tubuhku bisa untuk melakukan itu, yakni menyerap semua kotoran logam , dan bahan lain yang menyebabkan laut polusi.

Memang, kerang itu endemik di wilayah pesisir pantai Hutan bali barat yang eksotik. Ada yang putih dan ada cokelat, dan juga ada yang hitam putih seperti kebanyakan pakaian khas bali itu, dari namanya yang indah, kerang dijuluki  dengan nama ilmiah Anadara granosa (kerang darah), jenis kerang yang umum dibudidayakan wilayah  Indo-Pasifik dan banyak dijual di warung atau rumah makan yang menjual seafood , dan itulah yang selalu hadir dalam setiap karang-karang ketika air laut surut di pesisir hutan Bali barat itu.

Bermain pasir dan mengamati perilaku karang,  membangkitkan asa, dan membawa keasyikan tersendiri, membahana masuk ke alam tak nyata, dan dengan ketulusan hati mengagumi kuasa Tuhan , Zat maha agung yang menciptakan keindahan alam beserta kehidupan di dalamnya.

SENYAWA BIOAKTIF PADA KERANG

Penelusuran saya menemukan bahwa ada senyawa menarik yang bisa diambil dari kulit kerang itu, adalah aragonit, yang bisa dimurnikan menjadi senyawa  hidrosit apatit, cara mengisolasi nya sudah menjadi sarapan pagi  mahasiswa kimia, kemudian  senyawa bioaktif itu bisa diaplikasikan oleh mahasiswa farmasi sebagai  sediaan untuk menjaga kesehatan manusia. Lalu apa itu aragonit .

Aragonit adalah mineral karbonat, salah satu dari dua bentuk kristal kalsium karbonat, CaCO3 (bentuk lainnya adalah mineral kalsit dan vaterit), yang paling umum terdapat di alam. Mineral ini dibentuk oleh proses biologis dan fisika, termasuk presipitasi dari lingkungan laut dan air tawar.

kalsium karbonat, CaCO3  dapat dibuat menjadi "Nanoparticle kalsium karbonat'  sebagai  biomaterial anorganik yang melimpah dengan struktur morfologi berbeda. Itu sebabnya, menarik minat para peneliti di berbagai bidang. Ketertarikan ini karena aplikasi nanoparticle itu  semakin luas di banyak industri, seperti industri cat, karet, dan plastik.

Dengan fokus minat pada nanoteknologi, nanoparticle kalsium karbonat telah diamati menjadi bio kompatibel untuk digunakan dalam pengobatan, industri farmasi, dan sistem pengiriman obat.

Aspek terpenting sehubungan dengan sintesis partikel nano adalah kontrol ukuran partikel, polimorfisme, dan morfologi bahan yang diinginkan. Pengendalian parameter ini telah menyebabkan pengembangan material baru dengan sifat unik yang berbeda dari material pada umumnya. Banyak penelitian telah dilakukan untuk meniru alam dalam sintesis bahan nano dengan tujuan menganalisis bahan biogenik dan mengidentifikasi bagaimana alam mengontrol morfologi, ukuran, dan polimorfisme pada organisme.

Kerang juga dapat menghasilkan  senyawa anorganik "Hidroksiapatit [HAp; Serbuk Ca10 (PO4) 6 (OH) 2] dan kompositnya telah digunakan sebagai bahan penting untuk aplikasi biomedis seperti bahan cangkok tulang sintetis, perancah, sistem pengiriman obat dan rekayasa jaringan lunak. Ini adalah komponen mineral yang terkenal dari tulang gigi dan sistem kerangka manusia, karena sifat spesifiknya seperti biokompatibilitas, osteontegritas, biomedis dan induktivitas tulang .

Hidroksiapatit adalah penyusun utama bahan tulang dan diserap kembali setelah waktu yang lama resistensi dalam tubuh, menunjukkan biokompatibilitasnya. Keramik HAp dan hidroksiapatit - komposit polimer sangat menjanjikan untuk aplikasi biomedis sebagai cangkok tulang sintetis

KERANG ITU SEBAGAI SUMBER KATALIS BIODIESEL

Selain  Hidroksiapatit , Pada kerang ,  dapat digunakan sebagai katalis dalam produksi biodiesel. Temuan  Boey,  et .al.(2011). Menunjukkan bahwa cangkang kerang,dapat diolah menjadi CaO, dan senyawa itulah dapat digunakan sebagai katalis pada produksi biodiesel. Kalsium oksida dalam mengkatalisasi reaksi transesterifikasi untuk menghasilkan biodiesel (metil ester). Desain komposit pusat (CCD) digunakan untuk mengoptimalkan dua variabel reaksi yang berpengaruh utama: jumlah katalis dan metanol terhadap kemurnian dan hasil metil ester. 

Di antara katalis heterogen yang digunakan dalam reaksi transesterifikasi, CaO memiliki tempat yang menjanjikan, dan banyak  laporan telah dipublikasikan tentang transeserifikasi yang dikatalisasi oleh CaO. Namun pemanfaatan bahan limbah sebagai katalis heterogen baru-baru sangat diminati  untuk  berkelanjutan. Sebagai  katalis efektif dalam mengubah trigliserida menjadi metil ester 

SUMBER PROTEIN

Di sisi lain, kerang (Anadara granosa), yang sebagian besar hidup di dataran lumpur intertidal, merupakan sumber protein penting  di wilayah Asia Tenggara. Di Malaysia, nilai eceran kerang saja pada tahun 2007 diperkirakan mencapai lebih dari 32 juta dolar AS . Akibatnya, timbunan limbah cangkang melimpah, dan itu pasokan yang melimpah membuatnya layak  untuk digunakan atau digunakan bersama sebagai katalisator dalam industri biodiesel sebagai katalis transesterifikasi olein dari kelapa sawit.  

KERANG JUGA SEBAGAI  INDIKATOR PENCEMARAN 

Kerang-kerangan dapat berfungsi sebagai indikator  pencemaran atau  bioindikator, yaitu organisme hidup yang memberikan kepada manusia gambaran tentang kondisi kesehatan suatu ekosistem. Kerang-kerangan dari  jenis bivalvia digunakan  sebagai indikator pencemaran pesisir laut. Hal ini dapat dijelaskan bahwa, bivalvia  selalu dekat dengan sedimen, kebiasaan makannya, yang dilakukan sebelum makan selalu menyaring bahan makanannya  terlebih dahulu (filter feeder), akibatnya  bahan pencemar dapat menumpuk  dalam tubuhnya. Seperti berbagai macam polutan di laut diantaranya radionuklida buatan, hidrokarbon terklorinasi, dan logam.

Oleh karena itu dia juga berfungsi sebagai  penjernih air laut. Karena kemampuan filter feeder dan kemampuan mengumpulkan polutan dalam tubuh kerang, maka bagian lunak kerang sering terkontaminasi oleh polutan logam berat. Pesan baiknya adalah hati-hati mengkonsumsi kerang ini, kalau anda tidak mau kemasukan  bahan pencemar seperti logam berat.

Alkarkhi, F. A., Ismail, N., & Easa, A. M. (2008) melaporkan bahwa  Sampel kerang (Anadara granosa) yang diperoleh dari dua sungai di Negara Bagian Penang, Malaysia dianalisis kandungan arsen (As) dan logam berat (Cr, Cd, Zn, Cu, Pb, dan Hg) menggunakan spektrometer serapan atom nyala grafit. (GF-AAS) untuk Cr, Cd, Zn, Cu, Pb, As dan spektrometer serapan atom uap dingin (CV-AAS) untuk Hg. Dua lokasi menarik dengan 20 titik sampling di masing-masing lokasi adalah Kuala Juru (Sungai Juru) dan Bukit Tambun (Sungai Jejawi). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua sungai tersebut mengandung logam berat

SIMBIOSIS BAKTERI

Selain logam berat, kerang juga  ternyata bersimbiosis dengan bakteri Vibrio parahaemolyticus yang  tersebar luas di  lingkungan laut dan dapat dideteksi dalam berbagai jenis makanan laut di seluruh dunia. Bakteri  ini dikenal sebagai patogen yang ditularkan melalui makanan seafood, khususnya merebak   di Asia . bakteri  patogen ini  yang ditularkan melalui makanan dan penyebab utama gastroenteritis terutama dari konsumsi  makanan tradisional seafood  yang mentah atau setengah matang.

Namun, tidak semua strain lingkungan dianggap patogen. Isolat klinis dari V. parahaemolyticus paling sering menghasilkan  hemolisin termostabil (TDH) atau hemolisin terkait TDH (TRH) yang dikodekan oleh masing-masing  gen tdh dan trh. Karena itu, untuk  pencegahan penyakit , setelah isolasi V. parahaemolyticus dalam makanan laut, strain yang terisolasi dikarakterisasi untuk mengevaluasi risiko secara penuh yang ditimbulkan dalam makanan seafood, sehingga lebih awal dapat dicegah.

Referensi

  • Boey,  et .al.P. L., Maniam, G. P., Abd Hamid, S., & Ali, D. M. H. (2011). Utilization of waste cockle shell (Anadara granosa) in biodiesel production from palm olein: Optimization using response surface methodology. Fuel, 90(7), 2353-2358.
  • Islam, K. N., Bakar, M. Z. B. A., Noordin, M. M., Hussein, M. Z. B., Abd Rahman, N. S. B., & Ali, M. E. (2011).
  • Alkarkhi, F. A., Ismail, N., & Easa, A. M. (2008). Assessment of arsenic and heavy metal contents in cockles (Anadara granosa) using multivariate statistical techniques. Journal of hazardous materials, 150(3), 783-789
  • Tinh, T. H., Elayaraja, S., Mabrok, M., Gallantiswara, P. C. D., Vuddhakul, V., & Rodkhum, C. (2021). Antibacterial spectrum of synthetic herbal-based polyphenols against Vibrio parahaemolyticus isolated from diseased Pacific whiteleg shrimp (Penaeus vannamei) in Thailand. Aquaculture, 533, 736070.
  • Bharatham, H., Zakaria, M. Z. A. B., Perimal, E. K., Yusof, L. M., & Hamid, M. (2014). Mineral and physiochemical evaluation of Cockle shell (Anadara granosa) and other selected Molluscan shell as potential biomaterials. Sains Malaysiana, 43(7), 1023-1029.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun