Mohon tunggu...
I Nyoman  Tika
I Nyoman Tika Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

menulis sebagai pelayanan. Jurusan Kimia Undiksha, www.biokimiaedu.com, email: nyomanntika@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Keindahan Kerang dan Potensi Senyawa Bioaktifnya

19 Februari 2021   01:44 Diperbarui: 19 Februari 2021   01:57 605
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Alkarkhi, F. A., Ismail, N., & Easa, A. M. (2008) melaporkan bahwa  Sampel kerang (Anadara granosa) yang diperoleh dari dua sungai di Negara Bagian Penang, Malaysia dianalisis kandungan arsen (As) dan logam berat (Cr, Cd, Zn, Cu, Pb, dan Hg) menggunakan spektrometer serapan atom nyala grafit. (GF-AAS) untuk Cr, Cd, Zn, Cu, Pb, As dan spektrometer serapan atom uap dingin (CV-AAS) untuk Hg. Dua lokasi menarik dengan 20 titik sampling di masing-masing lokasi adalah Kuala Juru (Sungai Juru) dan Bukit Tambun (Sungai Jejawi). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua sungai tersebut mengandung logam berat

SIMBIOSIS BAKTERI

Selain logam berat, kerang juga  ternyata bersimbiosis dengan bakteri Vibrio parahaemolyticus yang  tersebar luas di  lingkungan laut dan dapat dideteksi dalam berbagai jenis makanan laut di seluruh dunia. Bakteri  ini dikenal sebagai patogen yang ditularkan melalui makanan seafood, khususnya merebak   di Asia . bakteri  patogen ini  yang ditularkan melalui makanan dan penyebab utama gastroenteritis terutama dari konsumsi  makanan tradisional seafood  yang mentah atau setengah matang.

Namun, tidak semua strain lingkungan dianggap patogen. Isolat klinis dari V. parahaemolyticus paling sering menghasilkan  hemolisin termostabil (TDH) atau hemolisin terkait TDH (TRH) yang dikodekan oleh masing-masing  gen tdh dan trh. Karena itu, untuk  pencegahan penyakit , setelah isolasi V. parahaemolyticus dalam makanan laut, strain yang terisolasi dikarakterisasi untuk mengevaluasi risiko secara penuh yang ditimbulkan dalam makanan seafood, sehingga lebih awal dapat dicegah.

Referensi

  • Boey,  et .al.P. L., Maniam, G. P., Abd Hamid, S., & Ali, D. M. H. (2011). Utilization of waste cockle shell (Anadara granosa) in biodiesel production from palm olein: Optimization using response surface methodology. Fuel, 90(7), 2353-2358.
  • Islam, K. N., Bakar, M. Z. B. A., Noordin, M. M., Hussein, M. Z. B., Abd Rahman, N. S. B., & Ali, M. E. (2011).
  • Alkarkhi, F. A., Ismail, N., & Easa, A. M. (2008). Assessment of arsenic and heavy metal contents in cockles (Anadara granosa) using multivariate statistical techniques. Journal of hazardous materials, 150(3), 783-789
  • Tinh, T. H., Elayaraja, S., Mabrok, M., Gallantiswara, P. C. D., Vuddhakul, V., & Rodkhum, C. (2021). Antibacterial spectrum of synthetic herbal-based polyphenols against Vibrio parahaemolyticus isolated from diseased Pacific whiteleg shrimp (Penaeus vannamei) in Thailand. Aquaculture, 533, 736070.
  • Bharatham, H., Zakaria, M. Z. A. B., Perimal, E. K., Yusof, L. M., & Hamid, M. (2014). Mineral and physiochemical evaluation of Cockle shell (Anadara granosa) and other selected Molluscan shell as potential biomaterials. Sains Malaysiana, 43(7), 1023-1029.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun