Mohon tunggu...
Intan Happyana Ari Vidinata
Intan Happyana Ari Vidinata Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi, Pascasarjana ISI Yogyakarta

Seni Pertunjukkan, Wisata, Hiburan

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Produk Turunan Kebun Jeruk Nagami sebagai Penunjang Ekonomi Kreatif Desa Wisata Ketapanrame

19 Maret 2024   15:46 Diperbarui: 19 Maret 2024   15:52 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sumber: Instagram/kusumaosafarm.eatery)

Ekonomi kreatif mengacu pada sektor ekonomi yang berfokus pada kegiatan produksi, distribusi, konsumsi produk, dan layanan yang didasarkan pada kreativitas, keahlian, dan daya imajinasi. Desa Ketapanrame yang terletak diantara Gunung Penangungan dan Gunung Welirang ini sebagai salah satu contoh wujud keberhasilan pengelolaan desa wisata berbasis keindahan bentang alamnya. Dilihat dari banyaknya penghargaan tingkat provinsi dan nasional diantaranya: Mendapatkan anugerah dari kemenparekraf dalam ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) dengan kategori sebagai Desa Wisata Terbaik Tahun 2023, Juara pertama dan juara favorit kategori Desa Maju / Mandiri Desa Wisata Nusantara 2023. Penghargaan atas pemenang Kategori Penyaji Terbaik Virtual Tour Festival Desa Wisata Cerdas, Mandiri Dan Sejahtera Provinsi Jawa Timur 2023.

Ekonomi kreatif melibatkan industri-industri yang menghasilkan nilai tambah dari ide-ide, budaya, seni, desain, dan inovasi. Ekonomi kreatif memiliki potensi untuk menciptakan lapangan kerja, menghasilkan pertumbuhan ekonomi, dan kreativitas.  Desa Ketapanrame terbagi dalam tiga dusun yang terdiri dari Dusun Ketapanrame, Dusun Sukorame, dan Dusun Slepi. Ketiga dusun memiliki Tanah Khas Desa (TKD) masing -- masing, namun TKD yang dimanfaatkan menjadi sektor wisata untuk saat ini berada di Dusun Ketapanrame. Banyak pilihan alternatif wisata yang dimiliki, seperti wisata alam dan edukasi, wisata kreasi  / buatan, dan wisata budaya. Wisata Alam dan edukasi seperti wisata jelajah kebun kopi (petik kopi), wisata sawah sumber gempong (menanam padi, membajak sawah), wisata kreasi atau buatan seperti wisata taman ghanjaran, wisata taman kelinci, wisata budaya seperti adanya pertunjukkan tari mayang rontek, pencak silat dan bantengan.

Selain menyuguhkan wisata edukasi alam dengan pemandangan yang indah, juga menyediakan marchendise (barang dagang) dari UMKM yang diproduksi oleh warga setempat. Barang dagang yang di pasarkan mulai dari kaos sablon logo atau tulisan sobo ketapanrame, ada pula kopi banggoel yang merupakan olahan kopi hasil perkebunan kopi Desa Wisata Ketapanrame dan wisata petik jeruk nagami.

Adapun produk ekonomi kreatif di desa wisata diharapkan mampu mencerminkan desa itu sendiri dengan mengintegrasikan semua potensi sumber daya yang ada dan dapat dijadikan value proposition atau kekhasannya yang memiliki nilai, sehingga  dapat dibentuk produk-produk yang kompetitif dan menarik banyak peminat. Wisata petik jeruk nagami berpusat di Dusun Slepi (Kedai Kusuma), yang di kelola oleh BUMDes Wisata Ketapanrame. "Di kebun ini terdapat dua jenis jeruk, yaitu jeruk nagami yang memiliki rasa buah asam namun kulit buahnya manis, dan jeruk dekopon yang rasa buahnya manis" (Saifudin/Manajer Wisata, wawancara 20 Desember 2023).

(Sumber: Instagram/kusumaosafarm.eatery)
(Sumber: Instagram/kusumaosafarm.eatery)

Tempat ini tidak hanya menyediakan wisata petik jeruk, sebagai wujud ekonomi kreatif ada pula berbagai olahan produk yang dapat kita nikmati seperti Syrup Nagami, Nagami Marmalade (Selai Nagami), Ice cream Nagami, Sponge Nagami, dan Puding Nagami.

(Sumber: Instagram/kusumaosafarm.eatery)
(Sumber: Instagram/kusumaosafarm.eatery)
Tiket masuk kebun dan Kedai Kusuma ini per orang hanya Rp.15.000 dengan free puding nagami serta minuman nagami. Atau dengan mengambil "Paket Rp. 55.0000 mendapatkan produk berupa Nagami cha (sirup jeruk nagami) sama produk jeruk nagami (buah aslinya). Jadwal kunjungan bisa mulai hari rabu-minggu, hari senin libur, dan hari selasa dilakukan perawatan rutin" (Saifudin/Manajer Wisata, wawancara 20 Desember 2023).

Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun