Mohon tunggu...
Intan Ari Fadhila
Intan Ari Fadhila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pribadi

Pelajar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Faktor Kurangnya Motivasi pada Karyawan

30 Juli 2021   23:55 Diperbarui: 31 Juli 2021   01:01 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Motivasi menurut Buku Richard L. Daft (2018, 228) merupakan kekuatan baik internal maupun eksternal seseorang yang membangkitkan antusiasme dan ketekunan untuk mengejar tinda

kan tertentu. Motivasi adalah kata yang sering diucapkan, motivasi untuk menurunkan berat badan, untuk mencapai lebih banyak, dan melakukan apa saja. Tapi apa itu motivasi? Motivasi inilah yang mendorong orang untuk sukses. Pikirkan tentang orang-orang yang termotivasi untuk menurunkan berat badan, semakin terdorong mereka, semakin besar kesuksesan yang mereka miliki. Motivasi memainkan peran penting dalam produktivitas karyawan, kualitas dan kecepatan kerja. Pemimpin biasanya bertanggung jawab untuk memotivasi tim mereka, yang cukup menantang. Bahkan, sulit bagi pemimpin untuk memotivasi karyawannya, karena orang sudah termotivasi. Pertanyaannya kemudian bukanlah apakah seseorang termotivasi, tetapi mengapa mereka termotivasi dan untuk apa mereka termotivasi. 

Berikut adalah dua faktor yang sangat terpengaruh ketika karyawan kurang motivasi. 

Seringkali pemimpin fokus pada motivasi ekstrinsik, yang berarti individu berfokus pada insentif eksternal. Jenis motivasi ini terjadi ketika seseorang termotivasi untuk melakukan suatu perilaku atau aktivitas untuk mendapatkan hadiah atau menghindari hukuman. Misalnya, jika seseorang melebihi kuota penjualan, bonus mungkin ada di toko, tetapi jika kuota penjualan terlewati dengan jumlah yang signifikan, hasilnya mungkin penghentian. 

Di sisi lain, motivasi intrinsik terjadi ketika orang termotivasi untuk melakukan suatu perilaku atau aktivitas karena secara pribadi bermanfaat. Mereka mungkin terlibat dalam suatu kegiatan untuk kepentingannya sendiri daripada keinginan untuk beberapa imbalan eksternal. Contohnya adalah karyawan yang datang terlambat untuk menyelesaikan hasil kerja karena mereka menganggap pekerjaan itu menyenangkan dan menarik. Motivasi intrinsik adalah ketika individu ingin melakukan sesuatu. Motivasi ekstrinsik adalah ketika orang lain mencoba membuat mereka melakukan sesuatu. 

Para pemimpin saat ini benar-benar perlu membuat perubahan mindshift dari hanya berfokus pada ekstrinsik menjadi menciptakan lingkungan yang secara intrinsik memuaskan dan mendorong secara ekstrinsik. 

Daniel Pink menjelaskan dalam bukunya, "Drive: The Surprising Truth About What Motivates Us," bahwa "rahasia kinerja dan kepuasan di tempat kerja, di sekolah, dan di rumah adalah kebutuhan manusia yang mendalam untuk mengarahkan hidup kita sendiri, untuk belajar dan menciptakan hal-hal baru, dan berbuat lebih baik dengan diri kita sendiri dan dunia kita." Pada dasarnya, dorongan untuk sukses datang dari dalam. Ini berarti bahwa para pemimpin harus belajar bagaimana memanfaatkan mengapa karyawan mereka termotivasi dan untuk apa. Di bawah ini adalah taktik yang dapat digunakan para pemimpin untuk memastikan mereka menerapkan kedua jenis motivasi tersebut. 

Kenali Karyawan 

Bersedia meluangkan waktu untuk bertemu dan mendengarkan karyawan, sebanyak yang mereka butuhkan atau inginkan. Jadwalkan pertemuan individu untuk fokus menunjukkan dengan tepat apa yang benar-benar mendorong mereka dan jenis pengakuan yang ingin mereka terima. Luangkan waktu untuk mengamati mereka dan bagaimana mereka berinteraksi dengan anggota tim lainnya. Beberapa orang lebih suka pengakuan publik sementara yang lain tidak.

Menyamakan Penghargaan Intrinsik dan Ekstrinsik 

Setiap elemen dari sistem penghargaan harus mendukung yang lain. Misalnya, perilaku karyawan harus dikenali dan disertakan saat mempertimbangkan kenaikan gaji, bonus, dan/atau promosi. Karyawan harus merasakan hubungan antara keduanya. Hal ini sering membantu untuk menyimpan catatan tertulis tentang perilaku ini sehingga ketika mengevaluasi kinerja tahunan, mudah untuk mengutip contoh spesifik dari perilaku yang mengarah pada hasil seperti kenaikan persentase tertentu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun