Mohon tunggu...
Intan Nabila
Intan Nabila Mohon Tunggu... Guru - Masih dalam proses belajar, semoga Allah mempermudah perjalanan kita semua

Semoga apa yang telah saya sampaikan, bisa tersampaikan kepada kalian. Dan semoga kita semua bisa sama-sama belajar untuk terus mengembangkan ilmu yang telah kita dapatkan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kritik Sastra: Kumpulan Cerpen dan Puisi "Rinduku Sederas Hujan Sore Itu"

5 April 2021   16:21 Diperbarui: 5 April 2021   17:39 1636
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Namun, tak bisa bertatapan, apalagi berbicara.

Rinduku sederas hujan sore itu.

***

Suatu karya sastra dicistakan untuk menyampaikan efek-efek tertentu pada penikmatnya. Selain itu karya sastra memiliki fungsi untuk memberikan pendidikan moral, agama, maupun fungsi sosial lainnya. Kumpulan cerita dan puisi karya J.S. Kahiren sangat serat akan pesan moral maupun sosial.

J.S. Kahiren mengangkat suatu cerita berdasarkan cerita dan perjalanannya di Samarinda, Batu, Bukittinggi, Lamandau, Bali dan kota-kota lainnya yang ia kunjungi dari berbagai kesempatan. Dan begitu uniknya, hampir semua cerita yang ia tuliskan, bermula dengan kehadiran hujan.

Rinduku Sederas Hujan Sore Itu merupakan sebuah kumpulan tulisan, baik itu cerita atau puisi yang sudah pernah diterbitkan dengan judul yang sama pada tahun 2017, namun diterbitkan kembali dalam cetakan ke-1, pada Maret 2019. Meskipun begitu, bukan berarti tulisan tersebut tidak memiliki cerita yang berbeda dan mendalam didalamnya. Bahkan sebaliknya.

"Judul Rinduku Sederas Hujan Sore Itu muncul ketika saya berdiri berjauhan dengan seorang gadis di tengah keramaian. Kami tidak saling sapa, bahkan belum terlalu kenal. Saling sadar mata kami sesekali beradu. Tak perlu waktu lama, di tempat itu juga, saya rindu dengan dia. Gadis centik ini yang kemudian menjadi istri saya". Itulah yang dikatakan oleh penulis didalam buku yang ia tuliskan tersebut.

Adapun dalam satu cerpen Cerita Hujan dan Pelangi yang terdapat di halaman 181 dalam buku Rinduku Sederas Hujan Sore Itu ini menceritakan kehidupan sebuah kakak perempuan yang kehilangan adiknya sejak empat belas tahun lalu. Namun siapa sangka saat dua tahun lalu, tokoh kakak perempuan ini saat mendarat di Batam untuk dinas ia melihat seseorang yang entah pemulung entaah tukang sampah, tampak betul-betul mirip Dias-tokoh adik dalam cerpen Cerita Hujan dan Pelangi.

Dan, hujanlah yang mempertemukan mereka. Namun siapa sangka ternyata Dias adik laki-lakinya itu sudah sama sekali tidak mengenalinya, bahkan ia pun memanggil kakak perempuannya tersebut dengan panggilan "pak".

Dalam cerpen ini, J.S. Khairen menggambarkan kerinduan seorang kakak perempuan kepada adik laki-lakinya yang telah empat belas tahun menghilang, hingga akhirnya hujan mempertemukan mereka di langit Batam.

Karakter-karakter tokoh Cerita Hujan dan Pelangi memiliki karakter yang memang persis seperti ralita. Karakter yang sebenarnya bisa kita sebut sudah biasa. Namun, oleh J.S. Khairen diubah menjadi sosok yang penuh dengan pemikiran rumit dan berperasaan rindu dan kehilangan yang sangat mendalam. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun