Mohon tunggu...
Intan Rimbe Raaina
Intan Rimbe Raaina Mohon Tunggu... Guru - Tenaga Bimbingan Belajar dan pengajar privat untuk semua mata pelajaran, tingkat TK hingga SMA

Lulusan S1 Teknik Informatika, spesialisasi Teknik Animasi Grafis Komputer, hobbi desain animasi dan mengajar anak anak dri tahun 2000 hingga sekarang.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Keindahan yang Sempurna untuk Dihancurkan

21 Juli 2022   21:46 Diperbarui: 21 Juli 2022   21:54 255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

hatiku.. Hancur. Hancur dan Hancur.

"Sayang, kamu denger ga sih, udah nih ga mau ngomong" Lanjutnya terus mengoceh. Lalu aku berdehem. Dia kaget, lalu diam. "Ini siapa, berani sekali pegang HP Mas Bam" Celetuk dia marah. "Maaf mb, ini dengan siapa ya?" Ujarku pelan. Ku tahan air mata ini tak menetes. "Aku Sinta, pacarnya Mas Bam. Kamu siapa? Adiknya?" Katanya ketus padaku. Aku menghela nafasku. "Ohh pacar Mas Bam ya, udah lama pacaran nya mb?" Lanjutku. "Ya udahlah, udah jalan 3 tahun" Ucapnya tenang. Dadaku kian sesak. Tak bisa ku bayangkan. Mas Bam.......se jahat ini...

Dia masih bertanya aku ini siapa. Lalu aku bertanya lagi padanya.."mb Sinta udah pacaran hampir 3 tahun, apa pernah lihat KTP atau SIM nya?", dia terdiam. "Maksudnya apa ya mb, kenapa kamu tanya itu ke saya. Emang penting yah..?" Suara nya mulai lirih. Tidak se marah tadi. "Mb, besok besok, jika kenal dengan lelaki. Lihat KTP atau SIM nya, di situ tertera status, sudah menikah atau belum" Lanjut ku, suara ku harus tenang. Meskipun sebenarnya air mata ini tak kuat lagi ku bendung. Dia menghela nafas panjang. "Jadi mb ini......." Dia tak lanjutkan ucapannya. "Iya mb..saya istri Mas Bam, kami sudah punya satu putra" Ujarku masih se tenang mungkin. Dia yang tadi nya marah marah, lalu terdiam dan menangis. "Maafin aku mba" Katanya sambil sesenggukan. "Harusnya mba marah sama aku, kenapa mba ga marah mb???" Lanjutnya. Aku masih berjuang untuk tetap tenang. "Saya yang minta maaf ya mb Sinta, maafin atas kelalaian Mas Bam..saya yang salah, saya istri yang tidak pandai menjaga suami" Lanjut ku. Aku tak bisa menahan betapa berat hatiku. Mas Bam, sampai hati...

Sinta bercerita panjang bagaimana awal pertemuan mereka dan hubungan mereka 3 tahun ini padaku. Aku mendengarkan nya dengan setenang mungkin..agar dia tak tau air mata ini, tak tertahan. Bergulir deras dari ujung mataku. Lama dia bercerita, akhirnya kami tutup telpon itu.

Tak kuasa ku bendung tangisku.. Tak terbayang betapa sempurna Mas Bam menutupi semuanya. Aku berjuang agar tak sesenggukan. Karena aku masih di kantor.

"Allahu Robbi, kenapa sehebat ini ujian Mu. Aku sudah berusaha menjadi istri yang terbaik buat dia. Aku selalu tawadhu padanya. Kenapa Ya Robb?" Desah hati ku masih tak percaya atas apa yang terjadi barusan.

Hancur. Iya.. Hati ku hancur.

HP ku berbunyi.

Kantor Mas Bam yang menelpon. Ku stabilkan nafasku agar tetap tenang. Lalu ku angkat. "Assalamu'alaikum nduk, HP mas ketinggalan ya" Ucap Mas Bam lembut. "Wa'alaikumussalam, Ohh iya Mas. Tumben ketinggalan..hehehhe.." Jawabku.. Masih se tenang mungkin. "Iya, mas tadi lupa bener eehh, Ohh iya tadi ada yang telpon ngga?" Lanjutnya, terdengar kuatir dari suaranya. "Hmmm, ngga kok Mas..ga ada yang telpon" Kataku untuk menenangkan dia. "Ohh gitu, syukurlah. Ohh iya, jangan buka HP mas ya nduk" Pesan nya. Nada suara nya masih terdengar kuatir. "Iya Mas, jangan kuatir, aku ga akan berani"jawabku sambil tertawa manja. Mas Bam terdengar tenang mendengar suara manjaku. Meski sebenarnya hati ku bergemuruh.

" Mas, pulang nya jangan malam malam ya, aku mau minta sesuatu" Pesan ku terakhir padanya sebelum kami akhiri pembicaraan kami. "Iya sayang, nanti mas usahakan pulang cepat, ingat ya, HP mas jangan di buka buka" Kesekian kalinya dia bicara demikian padaku. Aku memastikan padanya, semua baik baik saja.

Ku matikan HP ku. Air mataku masih menetes. Ku beranikan tangan ku membuka HP Mas Bam. Ku buka gallery foto, video dan chatnya. Benar benar di luar dugaan ku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun