Malam yang sepi berbalut dingin dan berselimut basah air hujan
Gelegar dan gemuruh petir di angkasa menggetarkan penghuni kecil di pohon mangga yang telah tua
Tak ada yang berani berbisik pada dedaunan untuk berhenti gemerisik saat angin meniupnya kencang berulang-ulang
Memberi tanya pada hati yang kuajukan pada kunang-kunang di depanku dan bersembunyi
Cahayanya makin meredup berkelap-kelip
Menggigil diterpa derasnya air curahan langit
Rembulan pun bersembunyi di balik awan gelap
Aku semakin cepat menutup pintu rapat
Tertunduk dalam dekapan malam pepat
Kunang-kunang bolehkah menemani
Aku sepanjang malam ini?
Aku ingin bercerita tentang terang bulan sambil bernyanyi
Tahukah engkau mengapa aku ingin bernyanyi?
Sebab malam ini aku kehilangan janji-janji.
...
ABy, Mas Sam, Katedra, Â untuk InspirasianaÂ
*Puisi tentang alam di musim penghujan