Mohon tunggu...
Inspirasiana
Inspirasiana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer Peduli Edukasi.

Kami mendukung taman baca di Soa NTT dan Boyolali. KRewards sepenuhnya untuk dukung cita-cita literasi. Untuk donasi naskah, buku, dan dana silakan hubungi: donasibukuina@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Pohon Soan, Tradisi Unik Penyemangat Anak Berpuasa di Maluku Utara

11 Mei 2021   12:00 Diperbarui: 11 Mei 2021   12:12 1022
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pohon soan, tradisi penyemangat anak berpuasa di Maluku Utara - dok Fauji Yamin

Kue Tradisonal, Andara, dan Biji Jambu- (dok Fauji Yamin)
Kue Tradisonal, Andara, dan Biji Jambu- (dok Fauji Yamin)
Sama dengan ornamen diatas, kue ini juga akan digantung ke pohon pisang berserta buahnya. Kue yang dibuat tidak sembarangan. Rata-rata seragam dalam satu rangkai. 

Kue ini dibentuk sedemikian rupa. Ada yang berbentuk jambu, bulat hingga kotak dan dibuat berwarna warni. Kue ini kemudian dirangkai menggunakan lidi daun kelapa muda dan disusun sehingga nampak begitu cantik.

Pada hari perayaan, hujan mengguyur dari pagi hingga sore. Walau demikian, selepas ba'da Dzuhur, sudah nampak begitu ramai jalan desa yang hanya berjarak dua meter ini.

Beberapa anak muda nampak sibuk mendorong gerobak bermuatan pohon pisang beserta buahnya. Mereka disewa oleh warga yang akan menggelar soan. Pisang ini kemudian diantar ke rumah lalu dipasang di depan rumah. Biasanya di teras rumah.

Selain mereka, warga lain utamanya para bapak-bapak juga sibuk memikul pohon pisang yang entah berapa beratnya ke rumah. Pohon pisang inu kemudian dibuka sedikit daunnya lalu diikat agar tidak roboh. 

Setelah selesai, barulah dilakukan pemasangan ornamen dan kue serta pernak-pernik lainnya.

Setelah Ba'dah Ashar, saya kemudian berkeliling ke semua rumah yang anaknya melakukan Soan. Di jam ini, saya menemukan para ibu-ibu sudah mulai memasang ornamen. Semisal bendera merah putih, uang, dan lain-lain. Uniknya ialah belum digantung ada dipasang kue.

Sebab, jika sudah dipasang maka dipastikan prosesi perampas atau rabas sudah dilakukan lebih awal dari jadwal yang seharusnya yakni selepas Ba'da Magrib. Setelah puas berkeliling dan mengambil dokumentasi, saya pulang ke rumah.

Pukul lima tiga puluh sore, saat sedang bersiap-siap untuk menyambut batal, terdengar di jalan desa begitu riuh. Ternyata setelah hujan sedikit berhenti, anak-anak dari ukung kampung, kecil hingga remaja sudah berkumpul

Mereka menyerbu rumah lokasi perayaan soan. Ternyata mereka sudah gerilya dan melaukan rabas soan lebih awal di ujung kampung. Alhasil, suasana begitu riuh. Saya bahkan cekikan melihat tingkah mereka.

Mereka berbondong-bondong berdiri di depan rumah. Sang tuan rumah yang berusaha menjaga agar jangan dulu dirabas dan menunggu habis magrib kewalahan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun