Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

4 Proses Investasi Ala Petani Cabe Keriting dalam Menepis Isu Resesi

26 Januari 2023   21:12 Diperbarui: 28 Januari 2023   22:17 1267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Harga Cabai Naik Jelang Ramadhan 2022 di Pasar Ciputat Tangsel(KOMPAS.com/ANNISA RAMADANI SIREGAR)

Investasi gagasan yang disertai dengan motivasi untuk sebuah implementasi, perlahan-lahan akan menjadi kenyataan yang menepis laju resesi | Ino Sigaze.

Di tengah semburan isu resesi sejak pecahnya agresi militer Rusia ke Ukraina pada 24 Februari 2022 setahun yang lalu, sebagian orang sebenarnya sedang mencari terobosan-terobosan baru yang bisa diandalkan untuk menopang ekonomi rumah tangga, baik secara umum dalam konteks bangsa ini maupun secara pribadi.

Tulisan ini merupakan satu model jawaban atas pertanyaan, apa yang bisa saya lakukan untuk petani di tengah isu resesi saat ini. 

Kecemasan terhadap dampak buruk dari resesi tidak akan pernah berubah, jika tanpa ada usaha konkret yang ditopang dengan motivasi dan kerja kreatif.

4 proses ini penting sebelum memulai usaha kecil sejenis UMKM yang bisa dinamakan sebagai model investasi ala petani cabe keriting di desa:

1. Survei dan blusukan pasar terdekat

Pada bulan Agustus 2022, saya pernah beberapa kali mengadakan blusukan kecil di pasar Mbongawani Ende, Flores, NTT. Saat itu saya menemukan jenis usaha yang cocok untuk para petani di desa.

Beberapa jenis usaha itu antara lain, usaha kebun sayur dan kebun cabe keriting merah. Usaha pilihan itu karena pertimbangan potensi alam yang sudah kami miliki sekurang-kurangnya beberapa orang yang saya kenal di sana.

Potensi yang penting dan sudah dimiliki oleh beberapa petani di sana yakni potensi lahan, air dan keamanan lingkungan usaha. Dari potensi itu sebenarnya berkaitan dengan kontur tanah yang berangkat dari pengalaman para petani sendiri.

Tanah di wilayah kecamatan Nangapanda, kabupaten Ende, Flores umumnya cocok untuk tanaman sayur, cabe dan jenis tanaman komoditi lainnya.

Hasil survei dan blusukan waktu itu sempat mengejutkan karena ditemukan di pasar itu bahwa harga cabe keriting merah per kilogram Rp 85.000. 

Harga pasar pada musim panas waktu itu menjadi data yang bisa dianalisis dalam kemungkinan-kemungkinan prediksi harga cabe keriting merah pada tahun ini.

2. Mengadakan pertemuan dan diskusi kecil dengan petani

Diskusi dan pertemuan kecil itu tidak lain untuk mempresentasikan hasil blusukan di pasar dan juga presentasi gagasan terkait peluang usaha di tengah isu resesi. 

UMKM itu istilah besar yang mesti dinyatakan secara konkret sejak saat ini. 

Beberapa orang tertarik dengan usaha cabe keriting merah itu. Dalam pertemuan itu dibicarakan juga soal rencana-rencana terkait, seperti soal dana, lokasi dan potensi yang jelas dimungkinkan untuk usaha cabe keriting merah.

Pada akhirnya, ada kemungkinan dana pinjaman dengan bunga 0,1 persen di BRI. Artinya dari segi modal sudah ada. Lalu potensi tempat pasti akan menentukan juga berapa dana yang dibutuhkan untuk sistem pengairan.

Kapan rencana kerja? Saat itu telah direncanakan mulai dari proses pembersihan lahan, proses penggalian bak penampungan air, pembelian pipa dan pembersihan mata air dan pemasangan pipa, penyediaan bibit dan pembibitan, penyediaan pupuk organik.

3. Eksekusi di lapangan

Paling banyak waktu dibutuhkan saat itu antara lain untuk pemasangan pipa selama 3 jam, lalu penggalian bak air berukuran 3 x meter dengan kedalaman 1,5 meter selama 2 hari.

Pembersihan lahan selama 1 minggu untuk lahan setengah hektar. Proses pembibitan selama sebulan sampai dengan proses penanaman dan pembuatan jalur penanaman yang dilakukan pada bulan Oktober 2022.

Selanjutnya dilakukan proses penyilangan pada setiap area pohon cabe yang sudah tumbuh dan proses pemberian pupuk yang diperlukan dan pembersihan hama jika ada.

Cabe keriting merah | Dokumen pribadi oleh K. Tiga
Cabe keriting merah | Dokumen pribadi oleh K. Tiga

Perawatan yang intensif mulai dilakukan, mulai dengan pengaturan air yang sesuai dengan kebutuhan tanaman cabe dan tidak terlalu berlebihan.

4. Proses panen dan perhitungan pemasukan yang menepis rasa takut pada resesi

Tanpa disadari proses-proses sederhana dengan konsep yang sederhana itu akhirnya sudah mulai membuahkan hasil. Pada 26 Januari 2023 diberitakan bahwa panen perdana cabe kering merah sejumlah 50 kilogram.

Perhitungan dari hasil panen perdana rupanya bisa punya kemungkinan akan memperoleh uang sebesar Rp 750.000. Ya, sayang sekali harga cabe keriting merah saat ini menurun menjadi 15.000 per kilogram.

Apakah benar harga seperti itu termasuk juga di daratan Jawa? Tapi itulah harga saat ini di Flores. Apakah petani akan kecewa dengan hasil dari panen perdana seperti itu?

Tentu saja tidak. Hal ini karena petani cabe sudah punya modal dari usahanya selama beberapa bulan ini. Ia sudah punya lahan, air, area kebun yang sudah lebih siap, bahkan lebih dari itu bahwa ia sudah punya pohon cabe yang hidup.

Modal itulah yang menjadikan petani yakin bahwa bukan cuma hari ini, tetapi bahkan setiap minggu bisa panen cabe keriting merah dari lahan usahanya. Katakan saja, jika hasil cukup stabil, maka kemungkinan penghasilan bulanan menjadi 3 juta rupiah. 

Lumayan bukan? Hidup di Flores lho. Dari satu bidang usaha sudah mencapai 3 juta, tentu saja jumlah seperti itu belum seberapa karena ia harus mengeluarkan biaya lain-lain untuk perawatan kebunnya.

Menariknya bahwa cabe keriting merah harga akan meningkat. Pada musim panas harga cabe keriting merah bisa sampai 30.000 per kilogram; itu berarti pada musim panas pemasukan sudah meningkat menjadi 6 juta.

Penghasilan seperti itu baru dari satu usaha cabe keriting. Nah, kalau ditambah dengan usaha penjualan sayur yang bisa dijual sejauh dia bisa setiap minggu saja bahkan bisa mencapai 2 juta.

Dapat diprediksi bahwa petani di desa yang punya satu kebun sayur dan satu kebun cabe keriting merah pada musim panas akan memperoleh penghasilan bulanan sebesar 12 juta. 

Saya tidak bisa membayangkan kalau cabe keriting naik sampai dengan 85 ribu seperti hasil blusukan pada tahun lalu, maka seminggu saja sudah 4 juta. Artinya sebulan sama dengan 16 juta rupiah kurang lebih penghasilannya.

Kalau dikalkulasi perhitungan seperti ini, tampaknya nasib paling beruntung sebenarnya para petani dan bukan pegawai-pegawai yang tidak kreatif itu.

Pegawai yang tidak kreatif hidupnya hanya menunggu gaji bulanan, tanpa ada kreativitas lain seperti menanam cabe dengan menggunakan pot dan lain sebagainya, maka akan begitu takut dengan yang namanya resesi.

Isu resesi itu sebenarnya adalah motivasi usaha

Tiupan isu resesi tanpa disadari telah membangkitkan gairah baru bagi pengusaha kecil di desa-desa untuk coba merealisasikan ide-ide mereka.

Ide-ide yang tampak seperti fantasi di siang hari itu, ternyata bisa saja mendarat menjadi kenyataan yang menghadirkan uang. Uang tidak bisa dihasilkan oleh petani hanya dengan berfantasi dan imajinasi, kecuali para penulis.

Bagi para petani, imajinasi kreatif mesti berlanjut ke tahap-tahap perencanaan dan eksekusi di lapangan. Semua itu harus dilakukan sesuai perencanaan dengan kekuatan yang tidak boleh menyerah apapun tantangannya.

Setiap jejak perjuangan untuk meraih cita-cita yang sudah tertulis dalam rencana-rencana (Planen) pasti akan berubah menjadi kenyataan yang mengejutkan.

Resesi tidak akan memberi kita hasil, tanpa ada usaha konkrit. Resesi itu harus dilihat sebagai motivasi yang semakin menggerakan daya kreativitas dari hari ke hari.

Hanya petani yang punya gagasan dan mencoba merealisasikan idenya, yang tidak pernah takut dengan resesi. Bahkan bisa saja petani yang kreatif akan menyambut resesi dengan senyum selamat datang, karena dia sudah siap untuk menyambutnya.

Pada prinsipnya jika sebagian besar petani punya perspektif yang positif dan kreatif, maka sebenarnya mereka tidak perlu takut dengan resesi. Roda ekonomi keluarga akan terus berjalan dengan laju kecepatan yang normal tanpa harus mengeluh atau korupsi uang negara.

Itulah pengalaman nyata yang bisa direfleksikan dari pergumulan saat liburan tahun 2022 dan buah dari motivasi tentang bagaimana petani hadapi resesi.

Investasi ala petani petani itu sederhana, namun dayanya efektif menopang rumah tangga. 

Salam berbagi, ino, 26.01.2023.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun