Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Natal di Tengah Isu Double Resesi dan Solusi Alternatifnya

24 Desember 2022   15:59 Diperbarui: 25 Desember 2022   06:18 1194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Natal di tengah Isu Double Resesi dan Solusi Alternatifnya | Dokumen diambil dari: volksfreund.de

Kesederhanaan hidup yang dimulai dari keluarga kita masing-masing. Saat ini di Jerman misalnya, konsep tentang kesederhanaan hidup mulai dibicarakan dalam keseharian: Kita harus hemat air, hemat listrik, gas dan lain sebagainya.

Pada prinsipnya pola hidup sederhana itu memang sebuah perspektif yang aktual di tengah krisis dan resesi ekonomi saat ini. Kalau dikatakan Natal ini sebagai jalan baru, jalan keselamatan, tentu saya maknai dalam kaitannya dengan tawaran alternatif pola hidup sederhana. 

Pola hidup sederhana di tengah krisis dan resesi ekonomi saat ini adalah alternatif solusi menuju ekonomi keselamatan. 

Bagaimana refleksi tema Natal 2022 itu menjawab isu resesi seks?

Cerita Natal tidak terlepas dari cerita keluarga kecil Nazareth. Cerita biblis ini terkadang salah tafsir oleh banyak orang karena akhirnya bersentuhan dengan ranah dogmatis iman katolik.

Nah, dalam tulisan ini saya tidak menyoroti soal dogmatis, tetapi lebih dari sisi tanggung jawab Maria dan Yosef terhadap putra mereka Yesus.

Aspek tanggung jawab itu merupakan aspek yang sangat penting. Apa artinya sebuah statistik yang menunjukkan angka kelahiran besar tapi tanpa tanggung jawab.


Sebaliknya kita tengah berhadapan dengan kenyataan zero growth di beberapa kota dan kabupaten di Indonesia khususnya dan Eropa pada umumnya. Nah, perspektif apa yang penting ditawarkan saat ini?

Momentum Natal sebenarnya bukan saja semata-mata presentasi tentang keluarga kecil Nazareth yang sederhana, tetapi dalam rangkaian perayaan itu ada juga bacaan lain yang berkaitan dengan kisah Abraham dan sara yang di usia tua memperoleh anak (Bdk. Ibrani 11:8.11-12.17-19).

Dalam hal ini, kita berhadapan dengan kenyataan lain yang belum banyak dipikirkan manusia modern saat ini. Dunia kita sedang berhadapan dengan kenyataan keengganan (Zurückhaltung).

Tentu saja berbeda dengan kenyataan Abraham dan Sara yang memang tidak ada hubungannya dengan keengganan. Mereka berdua merindukan supaya memperoleh keturunan. 

Terlihat betapa perbedaan konteks zaman. Ada masanya manusia rindu memiliki keturunan, tapi juga ada masanya manusia enggan punya keturunan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun