Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Akhir dari Si Jago Bola

10 Desember 2022   13:14 Diperbarui: 10 Desember 2022   13:18 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Akhir dari si jago bola | Dokumen pribadi oleh Ino

Qatar begitu istimewa di penghujung 2022. Negara-negara dengan pemilik sepatu emas datang ingin mengukir sejarah.

Qatar punya cerita berbeda. Sejarah pada dinding museumnya akan bertuliskan tentang kepulangan negara-negara yang terkenal jago bola.

Jerman menjadi yang pertama pulang tanpa banyak dalil dan polemik buatannya.  Spanyol pun yang dianggap bakal jadi sang juara, ikut pulang diawali pecah tangis merana di sudut lapangan.

Brasil ternyata menyusul cerita Jerman dan Spanyol. Mereka pulang dengan kecewa karena merasa kemenangan itu ada di tangan dan kaki mereka.

Semua tidak menduga yang merasa-rasa menang, akhirnya dengan hening berpamitan dengan Qatar. Belanda juga punya cerita yang sama.

Gol terakhir pada menit terakhir di babak kedua tidak sangka-sangka begitu sederhana dan indah. Nafas mereka legah. Kita masih punya peluang besar untuk menang.

Tapi, apa nyatanya, semua tidak menyangka. Keberuntungan memang susah diramal di lapangan bola. Di sana hanya ada paradoks yang tak terhindarkan: tangisan dan teriakan sukacita.

Mari kita pulang bagi yang kalah, mari kita tetap tinggal di Qatar bagi yang menang. Qatar pelukis sejarah kekalahan negara-negara besar yang tampil selalu gagah perkasa.

Piala dunia 2022 mengukir sejarah kemenangan negara yang tidak pernah diduga. Siapa dia? Teka teki kemenangan semakin dekat dan hangat.

Semua mata menatap Qatar sambil menunggu cerita dan tanya, akankah Maroko menjadi pemenangnya? Sepucuk doa untuk Maroko kupanjatkan sekarang; semoga yang tidak diperhitungkan menjadi pemenang dari kesombongan si jago bola.

 

Salam berbagi, ino, 10.12.2022.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun