Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Ada 5 Cara Menulis di Saat Ekstra Sibuk

17 Juni 2022   21:08 Diperbarui: 24 Juni 2022   17:10 742
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ada 5 cara menulis di saat ekstra sibuk | Dokumen diambil dari : depublisch.com

Menulis itu tidak selama harus punya cukup waktu, pada saat ektra sibukpun orang mestinya bisa juga menulis.

Menulis tentu punya tantangannya sendiri apalagi menulis secara konsisten tentu lebih besar lagi tantangannya. Meskipun demikian, menulis secara konsisten itu akan menjadi sesuatu yang sangat berat di tengah seseorang sedang sibuk. 

Ya, macam-macam kesibukan, mulai dari urusan kerja, tunggakan tugas yang harus segera diselesaikan sesuai deadlinenya dan banyak lagi alasan lainnya.

Tidak jarang dalam situasi kesibukan itu, orang meninggalkan kesempatan untuk menulis. Bahkan terlihat sekali, orang bisa seperti mogok dan menunda-nunda saja untuk menulis. Pengalaman pribadi saya membuktikan seperti itu.

Nah, bagaimana caranya agar orang tetap saja bisa menulis, sekalipun seseorang benar-benar lagi sibuk. Ada beberapa cara yang pernah saya tempuh:

1. Tetap mengalokasikan waktu untuk membaca apa saja

Mengalokasi waktu setiap hari untuk membaca apa saja merupakan cara praktis yang menolong agar tetap bisa menulis. Bagi saya mengalokasikan waktu untuk membaca itu sama dengan menyiapkan waktu hening untuk mendengarkan suara hati saat bertemu dengan kenyataan lain.

Setiap orang tentu punya pengalaman itu, yakni bahwa pada saat membaca entah itu presentasi singkat tentang tema yang ditawarkan Kompasiana atau tulisan lainnya, biasanya ada saja pikiran-pikiran terkait yang muncul.

Membaca dalam hal ini bukan saja membaca buku atau tulisan, tetapi lebih dari itu adalah proses masuk ke dalam diri sendiri sehingga menjadi peka dengan realitas lain yang menuntut jawaban dan tanggapan dari seorang penulis.

Ya, bisa dikatakan bahwa orang tidak boleh mengabaikan waktu untuk melihat dan merasakan segala sesuatu yang terjadi pada saat itu (Zeit zu wahrnehmen). Artinya bahwa ketika orang kehilangan waktu untuk melihat dan merasakan itu, maka dia sebenarnya sudah kehilangan peluang untuk menangkap gagasan-gagasan yang muncul.

2. Menulis pertanyaan spontan yang muncul pada saat membaca dan saat mendengar berita

Pengamatan pribadi membuktikan bahwa setiap tulisan dari siapa saja pada media apa saja, selalu menyeret seorang pembaca kepada pertanyaan-pertanyaan. Bahkan tidak jarang di dalam tulisan itu sendiri disajikan pula pertanyaan-pertanyaan.

Nah, menemukan pertanyaan dan berjumpa dengan pertanyaan bagi saya adalah peluang besar untuk menulis- Menulis bagi saya adalah kesempatan memberikan jawaban dan tanggapan pribadi kepada aneka pertanyaan terbuka yang ada di mana saja.

Oleh karena itu, hal penting yang tidak boleh dilupakan adalah menulis pertanyaan secepat mungkin baik yang muncul dalam pikiran saat membaca, maupun pertanyaan yang dibaca.

3. Menulis ide-ide spontan yang terkait dengan hal yang lagi aktual

Tahap ketiga dari proses menulis pada saat benar-benar sibuk tentunya menuliskan ide-ide yang spontan muncul. Ide bisa datang kapan saja dan di mana saja. 

Kemungkinan bahwa ide bisa datang saat membaca pertanyaan. Oleh karena itu, letupan ide yang begitu spontan perlu dihargai dengan menuliskannya.

Tentu tidak boleh dianggap sederhana karena ide yang tidak ditulis bisa saja dalam waktu sekejap menghilang dan lupa. Tidak heran banyak yang saya jumpai seseorang menyiapkan potongan kertas dan pena atau pensil kecil untuk mencatat ide-ide kecil yang spontan muncul.

Bagi saya bagian memo di dalam HP bisa menjadi media yang baik sekali untuk merekam dan menyimpan ide-ide yang spontan menyambar pikiran kapan saja.

4. Menyisihkan waktu sedikit untuk menulis 1-3 kalimat atau paragraf dalam sehari

Semua proses ini semestinya tidak berlangsung di dalam pikiran saja, tetapi dilakukan dalam sebuah tulisan, maka tanpa disadari sebenarnya ketika seseorang membaca sesuatu pada saat itu pula, dia sudah bisa menulis satu kalimat.

Nah, coba bayangkan kalau ditambahkan dengan pertanyaan, maka sudah menjadi beberapa kalimat. Belum lagi, kalau pikiran seseorang langsung bisa tersambung dengan ide-idenya sendiri.

Bagi saya sangat penting bahwa dari pertanyaan, saya berusaha menjawab sendiri dari koneksi dengan pengalaman pribadi dengan bahasa pengungkapan yang pribadi pula.

Umumnya pokok pikiran yang menyentuh ruang gagasan itu pernah sangkut dalam serpihan pengalaman kecil yang biasa dan bisa saja sudah berlangsung. Ya, peristiwa masa lalu, akhirnya bisa ditarik lagi ke permukaan kenyataan hidup yang bisa dibaca lagi oleh banyak orang.

5. Berdiskusi dengan teman tentang tema yang sedang digarap

Keluasan gagasan dan wawasan terkadang muncul bersamaan melalui komentar dan pendapat orang-orang lain pada saat diskusi. Oleh karena itu, jangan lupa mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada orang lain dan mengajak berdiskusi.

Apapun kecilnya pendapat dan komentar orang lain, jika dihargai, maka bisa menjadi ide besar yang bisa saja dibaca oleh banyak orang.

Tidak jarang bahwa kata, istilah, contoh dan komentar orang lain menjadi semacam kunci pembuka wawasan kita untuk menulis lebih dalam lagi, sampai menyentuh hati banyak orang.

Saya jadi ingat kisah pada pertengahan Mei lalu dalam perjalanan ke Roma. Dalam suatu perjumpaan kecil saja dengan kata-kata yang sangat sederhana, toh akhirnya sampai dengan saat masih dibicarakan, bahkan sudah ditulis untuk dibaca secara ofisial pada suatu buletin dalam bahasa Jerman.

Saya percaya bahwa cukup banyak penulis yang tidak bisa menulis lagi hanya karena menemukan suasana yang ekstra sibuk. Ekstra sibuk dalam pandangannya sendiri sampai ia sendiri mengatakan "saya tidak punya waktu untuk menulis lagi" merupakan cara pikir yang keliru.

Nah, barangkali melalui tulisan ini, teman-teman semua bisa mencoba bangkit untuk menulis kembali tanpa nyaman berlindung pada alasan masuk akal sangat sibuk.

Dari pengalaman itulah, saya mencoba menulis tentang menulis di saat ekstra sibuk. Pengalaman ekstra sibuk sampai sulit menulis itu akhirnya menghasilkan satu artikel hari ini.

Salam berbagi, ino, 17.06.2022

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun