Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Waspada "Krypto Kolonialisme" dalam Investasi Bodong

19 Februari 2022   04:56 Diperbarui: 19 Februari 2022   17:57 1259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Investasi bodong dalam pengalaman pribadi

Investasi bodong pernah singgah dalam pengalaman pribadi saya, yakni ketika saya membaca artikel yang bercerita tentang keberhasilan Manuel Neuer. 

Neuer diceritakan oleh media yang cukup terkenal itu sebagai seorang yang sukses meraih miliarder dalam setahun.

Dalam artikel itu siapa saja bisa langsung akses masuk ke jenis investasi bodong seperti punya Neuer. Saat itu juga saya mencobanya, standar dana memang tergantung dari setiap orang mau berapa saja bisa. 

Tawaran fantastis

Investasi bodong itu menawarkan banyak sekali kemungkinan yang terdengar fantastis, ya dalam waktu singkat bisa meraup uang ribuan  euro, bahkan beberapa jam saja sudah bisa ribuan euro bagi yang memang punya hoki. 

Saat membaca itu, pikiran dan hati saya rupanya terbawa juga, cuma pada prinsipnya pada waktu itu saya hanya mencoba untuk mencermati seberapa untung dan baiknya investasi bodong itu.

Dari hati saya memang sudah pada susah banget untuk mempercayai hal seperti itu. Akan tetapi, oleh karena begitu banyak orang masuk ke dalam sistem itu, maka saya juga berniat untuk mengalami bagaimana berada pada titik investasi bodong itu sendiri.

Cicilan data

Permintaan pertama yang dibutuhkan dari saya sebagai anggota adalah memberikan data pribadi sesuai paspor, registrasi tempat tinggal, alamat, bahkan sampai kepada rekening dan kode pajak. Waduh rasanya ngeri sedap gitu, tidak main-main tuntutannya.

Saya mencoba menuruti, tanpa harus tahu data apalagi yang harus saya lengkapi. Mereka akan meminta kita secara bertahap, bahkan mereka menyiapkan seorang khusus untuk mendampingi kita. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun