Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

"Amoris laetitia" dan Pemahaman tentang Perempuan

21 Oktober 2021   12:30 Diperbarui: 21 Oktober 2021   12:34 666
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Amoris laetitia dan pemahaman tentang perempuan | Dokumen diambil dari liputan6.com

Oleh karena Mazmur 128 ayat 1 tidak secara eksplisit menyebut perempuan, maka sebenarnya perempuan punya potensi yang sama dengan laki-laki dalam hal takut akan Tuhan. Perempuan dalam hal ini adalah bagian dari orang yang percaya (Glaeubigen).

Karl Mebus dalam komentarnya tentang Mazmur 128 menulis,

Mazmur mendorong orang percaya untuk menjalani hidupnya dalam takut akan Tuhan dan tidak menyimpang dari jalan Firman, hanya untuk mengalami bahwa Tuhan berdiri dengan kebenaran janji-janji-Nya. 

Karena kesalehan sejati memiliki "janji hidup, sekarang dan masa depan. Firman itu dapat diandalkan "(1 Timotius 4: 8f). Janji bagi orang yang takut akan Tuhan adalah akan memiliki sukacita hidup dan menikmati kedamaian batin sesuai kehendak Tuhan.

b) Ukuran penuh dari kebahagiaan

Perempuan perlu juga memikirkan kebahagiaan. Ya, kebahagian itu suatu hari nanti akan menjadi bagian abadi dalam kemuliaan. Bahkan sekarang perempuan dapat dengan teguh mengandalkan Tuhan untuk menyiapkan berkat yang dimaksudkan untuknya, bahkan jika masih banyak kesulitan yang harus diatasi saat ini (bdk. Yes 3:10).

c) Orientasi iman

Sekali lagi saya tegaskan bahwa teks Mazmur 128 tidak seluruhnya berbicara tentang perempuan. Meskipun demikian, saya coba membaca teks itu secara lebih khusus lagi dalam kaitannya dengan perempuan oleh karena Paus Fransiskus telah menjadikan teks Mazmur 128 sebagai landasan biblis untuk berbicara tentang kegembiraan cinta. 

Kegembiraan cinta dalam hal ini punya hubungan yang begitu dekat dengan tema perempuan. Perempuan siapakah yang tidak merindukan kegembiraan cinta? Perempuan siapakah yang tidak memiliki orientasi iman?

Pembicaraan tentang perempuan tidak hanya berhenti pada definisi siapa itu perempuan, tetapi juga berkaitan dengan hal-hal lainnya seperti tentang kebahagiaan dan bahkan juga tentang orientasi iman. 

Gagasan seperti itu sangat penting untuk selanjutnya membuka mata siapa saja bahwa kehadiran perempuan secara fisik di dalam gereja harus juga dilihat lebih jauh dalam hubungannya dengan orientasi iman kaum perempuan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun