Akan tetapi, kekuatan jiwa mereka sama sekali tidak disadari dan dimanfaatkan oleh instansi pemerintah dan juga swasta terkait wisata. Wisata rupanya harus melibatkan orang muda, khususnya mereka yang punya jiwa cinta alam dan keindahan.
Kenyataan umum memperlihatkan bahwa narsisme kaum muda terlalu sedikit diakomodir dan diubah ke dalam bingkai yang mendukung tumbuhnya rasa memiliki (sense of belonging) alam dan keindahan di negeri tercinta ini.
Kapan dan siapa yang harus menggerakan itu semua? Lalu bagaimana? Dari ulasan di atas dapat disimpulkan beberapa hal ini:
1. Promosi wisata tidak terlepas dari kekuatan energi tulisan dalam aneka bahasa. Alangkah mulianya, jika sebagian besar orang Indonesia di seluruh dunia menulis tentang wisata danau Toba dan wisata dari daerah-daerah lainnya.
2. Gambar yang indah tentang danau Toba misalnya sangat bisa mendatangkan sukacita apabila disertai dengan kata-kata ucapan yang positif dan berguna.
3. Gambar dan tulisan danau Toba bisa menjadi sarana untuk menyebarkan kata-kata bijak dan menciptakan ruang seni baru bagi generasi muda. Silahkan mencoba, pasti ada manfaatnya.
4. Indonesia ditantang untuk menepis emosi primordial dan sukuisme yang cenderung tidak melihat konteks global keindonesiaan.
5. Bagaimanapun juga wisata Indonesia harus semakin melibatkan generasi muda, pada mereka mesti ditumbuhkan sense of belonging dan sejauh memungkinkan kekuatan narsisme harus dialihkan ke nasionalisme yang sehat dan wajar.
Demikian ulasan ini lebih merupakan letupan ide dan perspektif tentang promosi wisata danau Toba dan juga tentang catatan umum terkait pariwisata Indonesia dalam hubungan baru dengan generasi muda dan kekuatan yang bisa merusakan mental kebangsaan kita. Saya percaya masih ada begitu banyak gagasan dari penulis lainnya, yang bisa disoroti terkait tema promosi wisata. Analisis dan pengamatan pribadi tentu selalu punya sisi terbatas, namun di atas dasar keyakinan diskusi dan berbagi gagasan, kita bisa saling melengkapi  demi kemajuan bersama. Kita Indonesia.
Salam berbagi, ino, 25.09.2021.