Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Life Hack Artikel Utama

Dari Trik Membasmi Kutu Busuk sampai Poster Nike Ardilla, Kok Bisa Ya?

14 Juli 2021   03:49 Diperbarui: 1 Agustus 2021   13:54 583
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tantangan waktu itu, sekaligus menjadi daya kreativitas

Pada tahun 1990 saya tinggal bersama dengan keluarga saya, ya di dalam sebuah rumah sederhana. Rumah dengan dinding pelupu terbuat dari bambu yang dicincang tampak sangat sederhana. 

Resiko dari rumah sederhana dengan dinding pelupu cincang itu adalah menjadi tempat ternyaman bagi kutu busuk. Kutu busuk menyelinap di antara celah-celah pelupu, bahkan terlalu sulit untuk menemukan dan membasminya.

Cara sederhana yang kami lakukan pada waktu itu adalah dengan cara menutupi dinding pelupu itu dengan menggunakan kertas dari koran bekas dan HVS. 

Bagian celah pelupu yang sangat mungkin menjadi tempat persembunyian kutu busuk ditutup semuanya, bahkan suasana kamar pun terasa lebih cerah dan rasa mewah seperti di hotel. Selalu warna putih yang bersih, di dandan pula dengan lampu berwarna.

Cara-cara sederhana seperti tetap dilakukan hingga pada tahun 1998. Saya masih ingat seorang teman yang begitu setia dan kreatif menata kamarnya bukan hanya untuk membatasi ruang gerak kutu busuk, tetapi juga mengekspresikan hobinya sekaligus.

Coba bayangkan, rumah sederhana dibuatnya plafon dengan berlapiskan kertas putih; ya kamar sederhana, jadi indah dan tempat yang nyaman bukan saja untuk belajar, tetapi untuk tidur. Hal seperti itu akhirnya menjadi tren bersama kami waktu itu.

Saya masih ingat pada tahun-tahun itu hampir semua di deretan pertokoan Padang dijual poster artis-artis Indonesia pada masa itu. Artis yang posternya paling disukai dan hampir ada di semua dinding kamar asrama putera pada waktu itu adalah poster wajah Nike Ardilla.

Dari menciptakan cara untuk membasmi kutu busuk, hingga dekorasi kamar dilakukan dengan penuh sukacita. Kamar anak kos, tapi rasanya lumayan nyaman. 

Dentuman lagu-lagu kesayangan dari Nike Ardilla terdengar hampir setiap sore, ya sambil memandang wajahnya pada poster di dinding kamar. Maklum pada waktu itu belum sanggup membeli sebuah TV. 

Saya masih ingat, lagu "Bintang Kehidupan" Menyusuri hidupku yang penuh tanda tanya.....hanya iman di dada yang membuatku mampu ...selalu tabah menjalani." (Lirik lagu Bintang Kehidupan Nike Ardila m.kapanlagi.com).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Life Hack Selengkapnya
Lihat Life Hack Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun