Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Ada 4 Cara Alternatif Upaya Preventif Pelecehan Seksual

14 Juni 2021   15:16 Diperbarui: 14 Juni 2021   15:33 3719
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar ilustrasi untuk 4 cara alternatif upaya preventif pelecehan seksual | Dokumen pribadi oleh Ino

3. Perlu adanya jaringan kerja sama secara global

Pelecehan tidak lagi menjadi tema yang hanya aktual di negara tertentu, tetapi tema yang berkaitan langsung dengan martabat manusia. Karena itu, diskusi dan kerja sama perlu dibuka ke publik agar akses informasi terkait tema kemanusiaan, martabat manusia, nilai tubuh manusia menjadi pelajaran bersama.

Kerja sama tidak hanya berkaitan dengan dukungan terhadap kampanye "Jangan jadi pelaku," tetapi juga berkaitan dengan tema-tema terkait seperti bagaimana penentuan sendiri (Selbst Bestimmung) berdasarkan sumber spiritual (spiritual Resource).

Tema-tema itu masih tergolong baru dan juga aktual dengan pendekatan yang menghubungkan aspek psikologi dan spiritualitas dengan basis bukan saja pada referensi sumber-sumber spiritual sebagai referensi utama, tetapi juga berbasiskan pada analisis filsafat dan psikologi.

Pada prinsip kesadaran yang penting untuk dicapai adalah agar setiap orang menyadari otonomi diri dan kebebasan pribadinya dalam mengambil keputusan secara sadar dan bertanggung jawab.

Dalam kaitan dengan hal inilah, maka pertukaran informasi dan cara pendekatan terkait kampanye "Jangan jadi pelaku" mungkin menjadi efektif dan semakin diperkaya.

4. Alternatif pendekatan budaya "Peza pani"

Pendekatan budaya "Peza pani" yang akan diulas dalam tulisan ini hanya merupakan satu contoh dari pendekatan budaya yang berlaku dalam konteks budaya dan adat istiadat suku Paumere.

Peza pani sebenarnya sebutan dalam ungkapan bahasa adat yang bisa dimengerti secara lebih umum sebagai suatu pelecehan seksual. Pada dasarnya adalah lebih fokus pada pelecehan seksual karena hubungan inces.

Akan tetapi, kenyataannya bukan saja inces, tetapi berkaitan dengan hubungan tidak wajar antara pria dan wanita dewasa yang secara langsung dijamin berdampak pada alam.

Peza pani bagi masyarakat suku Paumere masih dijaga dan dilestarikan sampai saat ini sebagai bagian dari hukum adat dalam suku untuk menata kehidupan sosial yang lebih baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun