Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Ada 4 Cara Alternatif Upaya Preventif Pelecehan Seksual

14 Juni 2021   15:16 Diperbarui: 14 Juni 2021   15:33 3719
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar ilustrasi untuk 4 cara alternatif upaya preventif pelecehan seksual | Dokumen pribadi oleh Ino

Pelajaran dan mata kuliah terkait Seksologi perlu dipikirkan dalam penerapan kurikulum pendidikan sekurang-kurang mulai tingkat usia remaja. Pemahaman praktis tentang tubuh manusia dan fungsi-fungsi biologis perlu diketahui. 

Tentu, pemahaman tentang tubuh tetap bukan satu-satunya sebagai cara alternatif untuk menolong pemahaman pribadi seseorang agar lebih menghargai tubuh. 

Pada prinsipnya pelajaran tentang seksologi itu tidak sebagai jaminan bahwa tidak akan ada pelecehan seksual, tetapi lebih sebagai suatu upaya dari dini agar orang menghargai seksualitas manusia.

Orientasi dini ini yang penting dimulai karena kemungkinan bahwa pelaku pelecehan itu pasti disebabkan karena rendahnya pemahaman tentang nilai dari tubuh manusia.

Tubuh manusia tidak dilihat sebagai yang suci, tetapi dimanipulasi hanya untuk kepuasan tertentu. Tekanan pada konsep tentang tubuh manusia yang suci dan nilai kehidupan yang utuh perlu dibicarakan secara terus-menerus, bahkan perlu dikaji lebih dalam lagi dari sudut pandangan setiap agama.

Saya percaya bahwa masing-masing agama mengajarkan bagaimana nilai dari tubuh manusia. Keragaman konsep dan pandangan tentang tubuh manusia itu bisa saja menjadi bahan pelajaran atau bahan bacaan untuk umum, bahkan untuk anak-anak di sekolah, maupun di universitas.

2. Perlunya kampanye "Jangan jadi pelaku."

Kampanye jangan jadi pelaku itu sangat penting sebagai upaya untuk proses preventif dari tindakan pelecehan. Pertanyaan, di mana dan bagaimana kampanye "jangan jadi pelaku" itu dilakukan?

Kampanye "jangan jadi pelaku" perlu dilakukan secara umum dan merata, tentu melalui jalur pendidikan, yayasan persekolahan, institusi agama, dan berbagai bentuk kegiatan yang berhubungan dengan anak-anak.

Bahkan juga sangat perlu untuk masyarakat biasa, secara khusus untuk orang-orang dewasa. Kampanye "jangan jadi pelaku" itu merupakan upaya preventif yang positif dan netral karena asumsi dasarnya adalah siapa saja punya potensi menjadi pelaku.

Karena itu, setiap orang perlu diingatkan atau terlibat mendiskusikan tema-tema pelecehan dalam bentuk apa saja, agar wawasan dan pemahaman yang benar bisa menyebar secara baik ke seluruh pelosok tanah air.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun