Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

4 Alasan Mengapa Judul Tulisan Harus Mengikat Perhatian

16 Maret 2021   13:42 Diperbarui: 16 Maret 2021   15:03 581
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari ini saya terbangun tepat pukul 24.00 waktu di tempatku. Ya, tengah malam. Mengapa terbangun? Aneh ya, saya tiba-tiba mendengar seperti ada suara yang membisikan seperti ini judul tulisanmu terlalu kaku, gak bikin orang-orang pada kepo, tau gak, judul itu harus menarik? 

Saya lalu bangun dan menyalakan HP saya dan mengklik fitur Logo Kompasiana pada pukul 24.02 tengah malam. Selanjutnya saya menulis tentang suara itu. Tiba-tiba saja, saya membayangkan semua isi dari tulisan saya tentang "Mengapa Disebut" Ibu Jari"? Lalu, saya teringat dengan suara itu. Oleh karena itu, saya berniat mengubah judul tulisan itu. Ya, sebuah judul yang bisa saja lebih menarik dan mewakili isi dari tulisan saya. 

Meskipun demikian, saya punya keraguan. Ini beberapa pertimbangan yang membuat ragu keputusan saya mengubah judul: 

1. Apakah boleh penulis mengubah judul tulisannya 

2. Apakah dibenarkan Kompasiana, kalau penulis setelah beberapa jam menayangkan tulisannya, lalu mengubah judul tulisannya. 

Saya akhirnya memilih coba mempertimbangkan judul harus bikin kepo karena  4 alasan ini:

1. Judul yang menarik itu selalu membuat pembaca ingin baca lagi

Terkadang saya belum bisa melawan logika saya sendiri. Logikanya apa? Jika ada judulnya, maka saya akan bisa menulisnya. Benar juga sih. Meskipun demikian, pertimbangan judul itu harus menarik untuk memberikan gambaran dan stimulus kepada pembaca, tentu butuh kata-kata yang menarik. 

Nah, pengalaman selama menjadi pemula di Kompasiana, saya akhirnya sadar bahwa kematangan saya dalam mempertimbangkan penentuan judul yang baik, rupanya belum maksimal. Beberapa kali saya protes dengan diri saya sendiri, soalnya adalah judul yang ditayangkan itu tidak sesuai dengan isi tulisan. Aneh bukan? 

2. Judul harus memancing ide selanjutnya

Saya menyadari bahwa perubahan judul itu bisa saja terjadi karena ternyata, judul waktu saya menulis itu berbeda dengan judul ketika mau ditayangkan untuk konsumsi pembaca atau publik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun