Mohon tunggu...
Rinnelya Agustien
Rinnelya Agustien Mohon Tunggu... Perawat - Pengelola TBM Pena dan Buku

seseorang yang ingin menjadi manfaat bagi sesama

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Rezeki Kucing

6 September 2017   14:24 Diperbarui: 27 September 2017   12:11 502
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

" iya sekarang memang lagi susah, aku kemarin habis jalan jalan ke gang sebelah, aku lihat mily dan pusi lagi bongkar tong sampah depan, pas kutanya ternyata mereka gak dikasih makan sama majikannya selama 3 hari" cerita blacky kucing campuran yang warnanya hitam. majikannya orang bule. Blacky gak akan khawatir mengenai makanan, sebenarnya dia mau saja berbagi makanan dengan kucing lain, tapi  bapak bule ngasih makanan blacky di dalam kandang yang diletakkan dalam rumah, beda dengan poleng

"banyak majikan kita yang kena phk ya " tanya sissy sambil menjilati bulu kakinya

"sepertinya iya sie, majikannya poleng, majikannya milly majikannya pusi dan majikanku" sahut timi, kucing betina yang baru saja beranak 5, namun sayang yang diasuh olehnya hanya 2 saja, tiganya sudah diberi ke orang lain.

"aku lebih menderita karena anak anakku masih nenen, aku butuh banyak makan buat energy buat susu anak anakku, sementara majikanku sendiri juga susah. Sekarang ini malahan majikan laki dan perempuan ku sering ribut Gara gara kartu kredit" papar timi

"apa lagi itu"tanya sissy

" kartu buat beli barang" kata bosku

"ooo enak ya sekarang gak usah pake uang, pake kartu saja sudah bisa beli barang" timpal sissy

"tapi tetap saja akhir bulan kamu harus bayar si, itu hanya ditalangin aja" jelas ngiko

"ooo gitu, ngiko kamu pintar sekali sie, kamu tau banyak hal" puji sisiy dengan erangan manja

"hmmm, iyalah " ngiko ge er dipuji sissy

"sudah sudah, jadi bagimana ini solusinya" potong bosku, yang tidak kuat melihat sissy merayu ngiko

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun