Dunia hiburan malam yang selama ini dikenal sebagai tempat pelarian dari penatnya rutinitas, menyimpan kenyataan kelam yang kian memprihatinkan.
Di balik alunan musik yang memekakkan telinga, gemerlap lampu yang menggoda, dan tarian memikat, terdapat sisi gelap yang merenggut kemanusiaan.
Salah satu tempat hiburan malam di kawasan elite Jalan Gajah Mada, Jakarta, terungkap menyimpan praktik kejahatan yang terorganisir dan rapi. Seperti perdagangan manusia hingga peredaran obat terlarang yang dilakukan secara terselubung di balik kemewahan tempat hiburan malam tersebut.
Fenomena ini bukan hal baru, namun semakin meresahkan. Banyak wanita muda, baik warga lokal maupun asing, menjadi korban perdagangan manusia dan dipaksa bekerja sebagai pekerja seks komersial.
Mereka dijanjikan pekerjaan dengan penghasilan besar, namun nyatanya harus menjalani kehidupan tanpa kebebasan dan dalam kondisi yang tidak manusiawi.
Salah satu sumber yang tidak ingin disebutkan namanya mengungkap bahwa pelaku berinisial Cang Sue Ming, yang diduga merupakan agen dari Alex alias Samir Musaev, kerap melakukan tindakan tidak manusiawi terhadap para pekerja.
"Cang Sue Ming, agen Alex atau sebelumnya Samir Musaev bertindak tidak manusiawi. Perlakuan mereka ke PSK sangat kejam, bahkan melakukan penyiksaan sampai tidak dibayar dan banyak hal buruk lainnya," ungkap sumber kami yang meminta identitasnya tidak diungkapkan.
Ancaman lain yang tak kalah berbahaya adalah peredaran narkotika yang menyusup di balik aktivitas hiburan malam. Kurangnya pengawasan dan lemahnya penegakan hukum membuat para pelaku leluasa menjalankan aksinya.
Kejahatan-kejahatan ini memperlihatkan bahwa tempat hiburan malam, yang seharusnya menjadi ruang aman dan menyenangkan, justru menjadi ladang subur bagi berbagai praktik kriminal.
Oleh karena itu, perlu adanya: