Mohon tunggu...
Syaiful W. HARAHAP
Syaiful W. HARAHAP Mohon Tunggu... Blogger - Peminat masalah sosial kemasyarakatan dan pemerhati berita HIV/AIDS

Aktivis LSM (media watch), peminat masalah sosial kemasyarakatan, dan pemerhati (berita) HIV/AIDS

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Gejala HIV/AIDS Tidak Otomatis Membuktikan Sudah Tertular HIV/AIDS

15 September 2022   11:02 Diperbarui: 15 September 2022   11:06 407
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. (Sumber: slma.cc)

(4). Perempuan dewasa heteroseksual yang pernah atau sering melakukan hubungan seksual penetrasi (seks vaginal, seks anal dan seks oral) dengan waria (heteroseksual) yang tidak diketahui status HIV-nya dengan kondisi waria tidak memakai kondom,

(5). Perempuan dewasa heteroseksual yang pernah atau sering melakukan hubungan seksual penetrasi (seks vaginal, seks anal dan seks oral) dengan gigolo yang tidak diketahui status HIV-nya dengan kondisi gigolo tidak memakai kondom,

(6). Laki-laki atau perempuan dewasa biseksual yang pernah atau sering melakukan hubungan seksual penetrasi (seks vaginal, seks anal dan seks oral) dengan pasangan yang berganti-ganti yang tidak diketahui status HIV-nya dengan kondisi laki-laki tidak memakai kondom, 

(7). Laki-laki dewasa homoseksual yang pernah atau sering melakukan hubungan seksual penetrasi (seks anal dan seks oral) dengan pasangan yang berganti-ganti yang tidak diketahui status HIV-nya dengan kondisi yang menganal tidak memakai kondom, 

Maka, sesorang yang mengalami ciri-ciri, tanda-tanda atau gejala-gejala yang disebut terkait dengan HIV/AIDS, bahkan berulang, tapi tidak pernah melakukan salah satu atau beberapa perilaku berisiko di atas, maka ciri-ciri, tanda-tanda atau gejala-gejala yang dialami yang bersangkutan sama sekali tidak terkait dengan infeksi HIV.

Baca juga: Risiko Tertular HIV/AIDS Bukan Berdasarkan Ciri-ciri HIV Tapi Terkait dengan Perilaku Seksual Berisiko

Sebaliknya, seseorang yang pernah atau sering melakukan salah satu atau beberapa perilaku berisiko seksual biarpun tanpa ciri-ciri, tanda-tanda atau gejala-gejala yang disebut terkait dengan HIV/AIDS tidak berarti yang bersangkutan bebas HIV/AIDS.

Soalnya, seseorang yang pernah atau sering melakukan salah satu atau beberapa perilaku seksual berisiko di atas ada pada kondisi berisiko tinggi tertular HIV/AIDS. Maka, bagi seseorang yang pernah atau sering melakukan salah satu atau beberapa perilaku seksual berisiko biarpun tanpa ciri-ciri, tanda-tanda atau gejala-gejala dianjurkan menjalani tes HIV secara sukarela.

Baca juga: Informasi tentang Ciri HIV yang Menakutkan Sekaligus Menyesatkan

Dalam berita disebutkan pula: Virus ini juga dapat ditularkan melalui transfusi darah atau transplantasi organ dan jaringan. Namun, pengujian HIV yang ketat di antara donor darah, organ, dan jaringan memastikan bahwa hal ini sangat jarang terjadi.

Kalau saja wartawan yang menulis berita ini mewawancarai dokter yang khusus menangani HIV/AIDS dan melihat realitas sosial di tempat transfuse darah, maka akan diperoleh informasi yang akurat berupa realitas sosial di social settings.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun