Mohon tunggu...
Syaiful W. HARAHAP
Syaiful W. HARAHAP Mohon Tunggu... Blogger - Peminat masalah sosial kemasyarakatan dan pemerhati berita HIV/AIDS

Aktivis LSM (media watch), peminat masalah sosial kemasyarakatan, dan pemerhati (berita) HIV/AIDS

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama FEATURED

Hari AIDS Sedunia, Hanya Masyarakat yang Bisa Cegah Penyebaran HIV/AIDS

1 Desember 2018   03:52 Diperbarui: 1 Desember 2020   06:22 1632
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Terkait dengan PSK dikenal ada dua tipe, yaitu:

(a). PSK langsung adalah PSK yang kasat mata yaitu PSK yang ada di lokasi atau lokalisasi pelacuran atau di jalanan.

Upaya menurunkan insiden infeksi HIV baru pada laki-laki yang melakukan hubungan seksual dengan PSK langsung dijalankan oleh pemerintah Thailand dengan hasil yang baik yaitu melalui program 'wajib kondom 100 persen'. Laki-laki diwajibkan memakai kondom setiap kali melakukan hubungan seksual dengan PSK. Ini bisa dilakukan jika praktek PSK dilokalisir. Celakanya, sejak reformasi semua lokasi dan lokalisasi yang dijadikan sebagai pusat rehabilitasi dan resosialisasi PSK ditutup. Maka, transaksi seks yang melibatkan PSK langsung pun terjadi di sembarang tempat dan sembarang waktu.

Indonesia pun kemudian 'mencangkok' program Thailand tsb. dalam bentuk peraturan daerah (Perda) penanggulangan HIV/AIDS. Paling tidak ada 90-an Perda AIDS di tingkat provinsi, kabupaten dan kota tapi semua hanya 'macan kertas' karena pasal-pasal dalam perda tidak menukik ke akar persoalan. Perda-perda itu mengekor ke ekor program Thailand.

[Baca juga: Perda AIDS di Indonesia: Mengekor ke Ekor Program Penanggulangan AIDS Thailand dan Program Penanggulangan AIDS di Indonesia Mengekor ke Ekor Program Thailand]

(b). PSK tidak langsung adalah PSK yang tidak kasat mata yaitu PSK yang menyaru sebagai cewek pemijat, cewek kafe, cewek pub, cewek disko, anak sekolah, ayam kampus, cewek gratifikasi seks (sebagai imbalan untuk rekan bisnis atau pemegang kekuasaan), PSK high class, cewek online, dll.

Termakan Mitos

Karena transaksi seks yang melibatkan PSK tidak langsung terjadi di sembarang tempat dan sembarang waktu dengan berbagai modus, bahkan melalui media sosial, jelas tidak bisa diintervensi. Maka, insiden infeksi HIV baru pada laki-laki dewasa melalui hubungan seksual dengan PSK tidak langsung jadi pemicu penyebaran HIV/AIDS di masyarakat terutama melalui hubungan seksual tanpa kondom di dalam dan di luar nikah.

Informasi yang simpang siur dan tidak akurat menyuburkan mitos (anggapan yang salah) tentang HIV/AIDS. Lihat saja pernyataan ini: WTS, Homoseks & Waria Sumber Penyakit AIDS.

Kelompok yang berperilaku resiko tinggi seperti WTS (Wanita Tuna Susila), Homoseksual dan Waria (Wanita Pria) masih tetap merupakan sumber utama penularan penyakit AIDS yang sampai sekarang ini menakutkan umat manusia, karena belum berhasil ditemukan obatnya. (Sinar Pagi, 14/3-1989).

[Baca juga: Tertular HIV karena Termakan Mitos "Cewek Bukan PSK"]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun