Mohon tunggu...
Syaiful W. HARAHAP
Syaiful W. HARAHAP Mohon Tunggu... Blogger - Peminat masalah sosial kemasyarakatan dan pemerhati berita HIV/AIDS

Aktivis LSM (media watch), peminat masalah sosial kemasyarakatan, dan pemerhati (berita) HIV/AIDS

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Hanya Genjot Pembangunan Rumah Sakit, Lupa Meningkatkan Kesadaran Masyarakat terhadap Kesehatan

5 Januari 2016   22:17 Diperbarui: 29 Maret 2016   05:40 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“Pemerintah membayar dokter yang bekerja di puskesmas minimal tiga tahun dan setelah selesai mereka diberikan penghargaan untuk melanjutkan pendidikan spesialis,” pinta Prof Ascobat. Untuk meningkatkan pelayanan Prof Ascobat berharap agar ada dokter spesialis anak, kebidanan dan penyakit dalam serta dokter gigi di setiap puskemas.

Maka, kalau sekarang puskesmas menjadi tempat pengobatan (kuratif), sudah saatnya mengembalikan peranan puskesmas sebagai ujung tombak promosi kesehatan yang mengajak penduduk memahami cara-cara menjaga kesehatan agar jumlah orang sakit terus berkurang.

Jika puskesmas menjalankan fungsinya menjadi promtor kesehatan, maka puskesmas akan mendeteksi penduduk dengan penyakit degeneratif agar ditangani dari awal sehingga mereka tidak sakit karena penyakit tsb.

Soalnya, BPJS Kesehatan akan klenger karena jumlah orang yang berobat dengan indikasi penyakit tidak menular terus bertambah. Celakanya, ada peserta BPJS Kesehatan yang baru bayar satu atau dua kali dengan tarif kelas tiga Rp 25.500 menjalani pengobatan dengan operasi yang memakan biaya puluhan bahan ratusan juta rupiah. Kondisinya kian runyam karena ada pula di antara mereka yang tidak membayar iuran setelah sembuh, dan akan mengaktifkan BPJS jika akan kembali berobat. ***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun