Mohon tunggu...
INE ERNA ANDRIANA
INE ERNA ANDRIANA Mohon Tunggu... Guru - Guru

Hallo Semuanya Selamat Datang, Terima Kasih Telah Bergabung profil Kami

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Optimalisasi Gelipan Spesensa (Gerakan Literasi Peduli Kesehatan SMPN 1 Sendang)

12 Desember 2021   22:02 Diperbarui: 12 Desember 2021   22:06 866
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

INE ERNA ANDRIANA, M.Pd.

SMPN 1 Sendang

CGP Angkatan 4 Kelas 119 Kabupaten Tulungagung

A. Latar Belakang

Visi guru penggerak sangat erat kaitannya den'gan filosofi pemikiran Ki Hadjar Dewantara, nilai-nilai dan peran guru penggerak, serta paradigma dan pendekatan Inkuiri  Apresiatif dengan tahapan BAGJA. Visi yang saya rumuskan adalah "Unggul dan Kompeten Mewujudkan Merdeka Belajar dan Profil Pelajar Pancasila". Unggul dan kompeten merupakan implementasi dari nilai-nilai dan peran guru penggerak, merdeka belajar dan profil pelajar pancasila implementasi dari filosofi pendidikan Ki Hadjar Dewantara. Untuk mewujudkan visi tersebut harus ada pendekatan yang dilakukan, yaitu dengan pendekatan IA tahapan BAGJA.

Inkuiri Apresiatif merupakan sebuah pendekatan kolaboratif untuk mengetahui kondisi suatu organisasi atau komunitas dalam mengembangkan perilaku suatu organisasi melalui pengajuan pertanyaan yang tersusun dalam tahapan BAGJA dan dijalankan dalam suasana yang positif dan apresiatif. Lima tahapan utama yang dijalankan dalam akronim BAGJA tersebut adalah Buat Pertanyaan Utama (Define),   Ambil Pelajaran (Discover), Gali Mimpi (Dream), Jabarkan Rencana (Design), Atur Eksekusi (Delifer).

Nilai-nilai dan peran guru penggerak diharapkan mampu diimplementasikan guru dalam menerapakan merdeka belajar sehingga mampu menuntun anak sesuai  kodrat alam dan zamannya untuk mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi- tingginya sebagai manusia maupun anggota masyarakat dalam memperbaiki laku anak sehingga terwujud Profil Pelajar Pancasila. Untuk mewujudkan visi tersebut, tentunya diperlukan peran pemangku kepentingan baik intern maupun ekstern secara maksimal melalui pemetaan kekuatan/potensi dan nilai-nilai postif yang dimiliki sekolah.

Untuk mencapai visi sekolah, tentunya perlu adanya prakarsa perubahan. Guru merumuskan visi dan membuat prakarsa perubahan di sekolah dengan melibatkan pemangku kepentingan. Guru diminta memetakan peran pemangku kepentingan dalam menyukseskan visi yang ditetapkan. Guru berkolaborasi dengan pemangku kepentingan baik internal maupun eksternal dalam mewujudkan visi sekolah.

Prakarsa perubahan yang digagas adalah Gelipan (Gerakan Literasi Peduli Kesehatan). Alasan prakarsa perubahan dalam bidang literasi peduli kesehatan ini adalah pandemi COVID-19 telah memengaruhi penutupan sekolah, di mana kegiatan pembelajaran menjadi pembelajaran jarak jauh; pandemi COVID-19 mengakibatkan hilangnya kesempatan belajar (learning loss) yang berakibat pada penurunan penguasaan kompetensi peserta didik; program literasi sekolah tidak sesuai dengan harapan. Kegemaran anak dalam membaca menurun, orang tua mengeluh terhadap daya baca anak, kurangnya pengawasan literasi di rumah. Selain PJJ, pada Tahun Pelajaran Baru 2021/2022 pemerintah memperbolehkan sekolah melakukan PTMT (Pembelajaran Tatap Muka Terbatas) dengan melaksanakan protokol kesehatan yang ketat. Akan tetapi, pemakaian masker, cuci tangan, menghindari kerumunan dan protokol kesehatan yang lain sering kali terlupakan bahkan terbaikan. Perlu adanya sarana pengingat agar warga sekolah tetap mematuhi protokol kesehatan dan literasi di sekolah berjalan. Literasi adalah kemampuan dasar yang dimiliki anak dalam menerima dan mengolah informasi. Jika literasi rendah, maka tidak dipungkiri mutu pendidikan juga akan rendah. Gelipan merupakan prakarsa perubahan yang memberikan solusi, karena sekolah dapat menjalankan himbauan pemerintah untuk selalu menjalankan protokol kesehatan agar terhindar dari penyebaran covid-19 dengan selalu mengingatkan warga sekolah melalui tulisan-tulisan karya siswa. Jadi, warga sekolah sehat, minat baca meningkat, dan siswa mampu menghasilkan karya.

B. Deskripsi Aksi Nyata

Tujuan Umum aksi nyata ini adalah mendeskripsikan optimalisasi Gelipan di  SMPN 1 Sendang. 

Tujuan khususnya adalah:

  • Membudayakan gemar membaca di kelas maupun luar kelas.
  • Menerapkan budaya positif  untuk tetap mematuhi protokol kesehatan.
  • Menuntun anak sesuai kodrat alam dan zamannya.
  • Mengembangkan bakat dan minat anak sesuai potensi dirinya.
  • Menanamkan nilai-nilai positif seperti Bertakwa kepada Tuhan YME, mandiri, kreatif, gotong royong dan bernalar kritis dalam    mewujudkan Profil Pelajar Pancasila.

Linimasa tindakan yang akan saya lakukan adalah :

  • Membuat program dan jadwal kegiatan.
  • Menyosialisasikan dan meminta dukungan kepada kepala sekolah, rekan guru, dan murid.
  • Membuat analisis BAGJA.
  • Membuat kesepakatan bersama.
  • Membimbing dan mengarahkan anak dalam membuat karya (dilakukan saat jam KBM sesuai KD)
  • Menganalisis dan menilai karya anak, yang layak ditempel di mading sekolah dan area kelas.
  • Melakukan wawancara dengan anak terkait proses dan hasil karya mereka.
  • Mengevaluasi ketercapaian Gelipan.
  • Melakukan refleksi dan rencana tindak lanjut.

Aksi nyata yang akan saya lakukan memerlukan dukungan dari :

  • Kepala sekolah sebagai pengambil keputusan.
  • Teman sejawat yang memberikan saran dan masukan terkait program.
  • Murid yang menjadi kontributor karya.
  • Orang tua sebagai mitra dalam mendampingi anak di rumah.

Adapun langkah-langkah BAGJA yang dilakukan dalam menyukseskan   Gelipan, sebagai berikut.

Prakarsa Perubahan

Strategi Pengenalan Kekuatan dan Potensi Murid

Tahapan

Pertanyaan

  • Daftar Tindakan yang Perlu Dilakukan untuk Menjawab Pertanyaan

B-uat pertanyaan (Define)

Apa tujuan dilaksanakannya Gelipan?

Apa yang harus saya lakukan untuk mewujudkan Gelipan dalam pembelajaran yang berpihak pada anak?

  • Menjalankan himbauan pemerintah untuk selalu menjaga kesehatan dan menjalankan protokol kesehatan agar terhindar dari penyebaran covid-19 dengan selalu mengingatkan warga sekolah melalui tulisan-tulisan karya siswa;
  • Gelipan ini dilaksanakan untuk meningkatkan budaya literasi warga sekolah.;
  • Murid dan guru gemar baca, tulis, dan berkarya;
  • Menciptakan pembelajaran berpihak pada murid dengan Gelipan;
  • Semua warga sekolah memiliki kesadaran menjaga kesehatan dengan cara mematuhi prokes dalam keseharian.
  • Berkolaborasi dengan Kepala Sekolah, rekan sejawat dan siswa;
  • Melaksanakan pembelajaran sesuai KD, tetapi siswa tetap bebas berkreasi dalam membuat karya.

A-mbil pelajaran (Discover)

Apa daya dukung yang tersedia untuk melaksanakan Gelipan?

Apa hal baik yang berjalan dalam Gelipan?

Siapa yang terlibat dan berkontribusi nyata dalam Gelipan?

  • Dukungan moril dan materiil;
  • Sarana dan prasarana, seperti buku yang memadai, mading untuk menampung karya siswa;
  • Gedung perpustaan yang sudah tersedia di sekolah;
  • Murid dan guru makin meningkat budaya literasinya dengan adanya Gelipan. Ada reward untuk murid dan guru yang aktif.
  • Internal (murid, guru, KS, Pustakawan) dan Eksternal (Komite sekolah, orang tua, pengawas)

G-ali mimpi (Dream)

Apa yang menjadi impian saya dalam menyukseskan Gelipan?

Apa hal positif yang mungkin terjadi di masa depan?

  • Murid, guru dan warga sekolah gemar berliterasi;
  • Menghasilkan karya baik fiksi maupun non fiksi (pantun, puisi, slogan, poster dll) yang dipublikasikan di mading, media sosial maupun dalam bentuk buku;
  • Semua warga sekolah dengan kesadaran sendiri mematuhi protokol kesehatan;
  • Menghidupkan kembali perpustakaan sekolah yang lama vakum akibat covid-19;
  • Ketersediaan pojok baca di setiap kelas.

J-abarkan rencana (Design)

Apa langkah-langkah yang harus dilakukan dalam menerapkan Gelipan?

  • Membuat perencanaan (peta kekuatan /kelemahan/ peran/ rekomendasi),;
  • melaksanakan gerakan/ tindakan;
  • melakukan evaluasi/tindak lanjut dengan melibatkan pemangku kepentingan;
  • berdiskusi dan berkonsultasi dengan pemangku kepentingan;
  • membuat laporan.

A-tur eksekusi (Deliver)

Bagaimana mengukur ketercapaian dan keberhasilan Gelipan?

Bagaimana menjaga komitmen dan konsistensi dalam melaksanakan Gelipan?

  • Banyaknya murid dan guru yang gemar membaca;
  • Banyak karya murid dan guru tentang kesehatan;
  • Mading kelas dan mading sekolah penuh dengan karya siswa;
  • Perpustakaan sekolah hidup kembali;
  • Adanya pojok baca;
  • Siswa mampu bercerita topik kesehatan (mengaitkan apa yang dia baca/ pelajari dengan apa yang dia alami sesungguhnya);
  • Perilaku keseharian warga sekolah yang mematuhi protokol kesehatan;
  • Selalu memotivasi diri untuk selalu berkomitmen dan konsisten melaksanakan program, saling berkolaborasi, open mind terhadap saran masukan orang lain, menghadapi masalah dan mencari solusi.

C. Hasil dari Aksi Nyata

1. Sosialisasi Visi dan program Gelipan (Gerakan Literasi Peduli Kesehatan) ke Kepala SMPN 1 Sendang

2. Pembelajaran Bahasa Indonesia kelas 8 KD: 4.2 Menyajikan gagasan, pesan, dan ajakan dalam bentuk iklan, slogan, atau poster secara lisan dan tulis. Aksi nyata dilaksanakan pada jam Bahasa Indonesia, di dalam kelas pada Rabu, 1 Desember 2021. Siswa membuat karya dalam bentuk slogan atau poster di buku gambar dengan tema kesehatan. Anak bebas berkreasi sesuai kemampuan dan keinginannya, kemudian karya di tempel di mading sekolah maupun mading kelas agar bisa dibaca oleh semua warga sekolah.

Foto Kegiatan:

a. Proses pembuatan karya

Foto: Dokumentasi Pribadi
Foto: Dokumentasi Pribadi

b. Hasil karya siswa

Foto: Dokumentasi Pribadi
Foto: Dokumentasi Pribadi

c. Karya sudah di tempel di mading

Foto: Dokumentasi Pribadi
Foto: Dokumentasi Pribadi

3. Pembelajaran Bahasa Indonesia kelas 9 KD: 4.1 Menuangkan gagasan, pikiran, arahan atau pesan dalam pidato (lingkungan hidup, kondisi sosial, dan/atau keragaman budaya) secara lisan/atau tulis dengan memperhatikan struktur dan kebahasaan. Aksi nyata dilaksanakan pada jam Bahasa Indonesia, di dalam kelas 9 pada Jum'at dan Sabtu, 3 dan 4 Desember 2021. Siswa kelas 9 membuat teks pidato di buku tulis tema kondisi sosial di masa covid 19, kemudian beberapa siswa secara bergantian praktik berpidato di depan kelas, siswa yang lain saling memberi masukan yang bersifat membangun.

Foto Kegiatan

a. Proses penulisan teks pidato pada Jumat, 3 Desember 2021

Foto: Dokumentasi Pribadi
Foto: Dokumentasi Pribadi

b. Contoh tulisan siswa

Foto: Dokumentasi Pribadi
Foto: Dokumentasi Pribadi

Foto: Dokumentasi Pribadi
Foto: Dokumentasi Pribadi

c. Siswa membacakan teks pidato di depan kelas pada Sabtu, 4 Desember 2021, siswa lain mendengarkan dan menanggapi, serta memberi masukan.

Foto: Dokumentasi Pribadi
Foto: Dokumentasi Pribadi

4.  Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas 7 KD 4.10: Mengungkapkan gagasan, perasaan, pesan dalam bentuk puisi rakyat secara lisan dan tulis dengan memperhatikan struktur, rima, dan penggunaan bahasa. Pembuatan pantun tidak hanya dilakukan oleh kelas 7, tetapi juga kelas 8, kemudian  hasil karya siswa di seleksi dan yang layak dicetak oleh sekolah dalam bentuk banner, kemudian ditempelkan di seluruh area kelas.

Foto Beberapa Pantun karya siswa yang ditempel di area sekolah

Foto: Dokumentasi Pribadi
Foto: Dokumentasi Pribadi

Foto: Dokumentasi Pribadi
Foto: Dokumentasi Pribadi

Foto: Dokumentasi Pribadi
Foto: Dokumentasi Pribadi

Hasil yang saya peroleh dari aksi nyata Modul 1.3 adalah saya dapat mempraktikkan optimalisasi Gelipan di SMPN 1 Sendang dan juga mewujudkan filosofi Pemikiran Ki Hadjar Dewantara pada kelas yang saya ajar. Selain itu, warga sekolah memiliki kesadaran akan pentingnya kesehatan dengan selalu mematuhi protokol kesehatan. Saya akan  berupaya meningkatkan kegiatan literasi anak selama pandemi dengan adanya pengawasan dari guru yang berkolaborasi dengan orang tua sebagai mitra. Saya akan menjadi "petani" yang mampu menyemai benih-benih dengan berbagi kondisi alamnya sehingga kelak menjadi anak yang cerdas berkarakter. Saya   mewujudkan aksi nyata ini dengan berkolaborasi dengan murid, kepala sekolah, rekan sejawat, dan orang tua dalam mengoptimalkan literasi.

D. Pembelajaran yang Didapat dari Pelaksanaan Aksi Nyata 1.3

Pikiran saya makin terbuka lebar saat mendalami materi menyukseskan visi sekolah dengan prakarsa perubahan melalui pendekatan Inkuiri Apresiatif dan langkah BAGJAnya. Saya harus bekerja keras dalam meningkatkan literasi. Guru memberikan keteladanan dan habituasi secara konsisten dan berkomitmen tinggi secara terus-menerus dalam berliterasi. Guru menuntun anak sesuai kodrat alam dan zamannya, guru adalah petani yang menyemai benih agar berkualitas, menanamkan budi pekerti, menerapkan student oriented, dan berhamba pada anak. Guru harus melakukan perubahan dengan menanamkan nilai-nilai budi pekerti agar menjadikan murid sebagai Profil Pelajar Pancasila.

Saya merasa bangga dapat mengoptimalkan Gelipan di SMPN 1 Sendang karena sejak adanya pandemi semangat anak untuk membaca, menulis, dan berkarya menurun. Tidak adanya kontrol tentang protokol kesehatan sehingga warga sekolah banyak yang mengabaikannya. Hambatan yang saya dapatkan adalah kesulitan mengontrol literasi anak di rumah karena kolaborasi dengan orang tua yang sulit terjalin dengan alasan sibuk  bekerja dan tidak semua mempunyai HP untuk komunikasi. tetapi saya tetap menjalin komunikasi dengan beberapa wali murid agar aksi nyata saya dapat berjalan. Saya ingin mengoptimalkan literasi meskipun dalam pembelajaran yang terbatas. Kegemaran membaca melalui keteladanan dan pembiasaan akan bermanfaat bagi anak dan sekolah terutama guru dalam  mengembangkan bakat dan minat anak sesuai potensinya.

E. Rencana Perbaikan di Masa Mendatang

       Saya melakukan refleksi setelah mengevaluasi kelebihan dan kekurangan pada Aksi Nyata Modul 1.3. Saya akan membagi pengalaman dan praktik baik dalam mengoptimalkan Gelipan di SMPN 1 Sendang guru-guru lain melalui tulisan maupun video. Guru-guru akan menjadi pemimpin pembelajaran yang dapat menerapkan merdeka belajar yang berpihak pada murid sesuai kodrat alam dan zamannya demi mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya. Rencana perbaikan di masa mendatang adalah menumbuhkan semangat belajar sepanjang hayat untuk menanamkan nilai-nilai Pelajar Pancasila pada murid. Saya akan memberikan teladan yang baik dan menyukseskan literasi. Rencana yang akan saya lakukan ke depan adalah Memanfaatkan teknologi dalam literasi.

Sumber :

*Modul Guru Penggerak Kemdikbud Angkatan Ke-4 Tahun 2021

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun