Mohon tunggu...
indriyani
indriyani Mohon Tunggu... Mahasiswa

haii semuanya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

"Burung, Judi, Dan Keluarga: Apresiasi Pementasan 'Malam Jahanam'

10 Juli 2025   21:52 Diperbarui: 10 Juli 2025   21:52 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

     Suara burung ubruk, angin malam, hingga tangisan bayi memperkuat suasana untuk menambah kedalaman emosi. Musiknya tak terlalu dominan, tetapi muncul di saat yang tepat sehingga membuat suasana makin hidup dan nyata.

 

Pementasan Yang Tak Hanya Ditonton Melainkan Untuk Dirasakan

     Saat Paijah mengeluh dikarena suaminya lebih perhatian ke burung daripada keluarga, atau saat Soleman dan Mat Kontan ngobrol soal kebanggaan dan ketakutan, penonton diajak berfikir tentang arti keluarga, harga diri, dan kesepian. terkadang penonton dibuat menahan napas karena tegang, atau senyum getir melihat cara para tokoh menghadapi nasib mereka.

 

Teater Yang Menyentuh Hati Tak Mesti Mewah

     Dengan panggung yang sederhana, akting yang jujur, dan suasana yang kuat, drama ini berhasil menggugah emosi penonton. Setiap detik di panggung terasa seperti potret kehidupan nyata yang penuh tawa, air mata, dan harapan. Inilah keajaiban yang cuma bisa dirasakan langsung saat menonton, keajaiban yang membuat "Malam Jahanam" tetap hidup di ingatan, bahkan setelah lampu panggung padam.

 

Penulis

Indriyani

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun