Mohon tunggu...
Singgih S
Singgih S Mohon Tunggu... Buruh Tani Kebun di Desa Cimayasari, Subang.

Omo Sanza Lettere Disini http/www.kompasiana.com/satejamur

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Potret Pilu Sekolah Gratis ala Jabar Jadi Ladang Bisnis Oknum!

13 April 2025   13:02 Diperbarui: 13 April 2025   13:02 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bukti Iuran Sekolah melalui Koperasi Sekolah, 2024. Dok Pribadi

Bagi para guru "kreatif", BOS dan bansos hanyalah bumbu. Mereka masih bisa kantongi cuan lewat:  

1. Seragam "Wajib Ganti" tiap semester (padahal masih layak).  

2. Buku Ajar Edisi Terbaru (yang isinya sama dengan tahun lalu).  

3. Studi Tour ke Mal (dengan dalih "pembelajaran luar kelas").  

4. Iuran "Sukarela" yang nominalnya ditentukan sepihak.  

Orang tua mana berani melawan? Takut anaknya diusir dari kelas, atau dapat perlakuan beda. Akhirnya, mereka mengemis ke tetangga, utang ke rentenir, atau jual perabot.  

Kebijakan KDM: Sinar Pengharapan untuk Rakyat Kecil  

Langkah Gubernur Jabar melarang segala bentuk pungutan liar patut diacungi 100 jempol. Tapi, jangan sampai ini jadi sekadar wacana! 

- Kepala sekolah dan dinas pendidikan harus diawasi ketat.** Jangan sampai mereka bikin "celah kreatif" baru.  

- Transparansi penggunaan BOS wajib dipampang di papan pengumuman. Orang tua berhak tahu uangnya dipakai untuk apa.  - Hukum tegas oknum yang nekat "memeras" warga. 

Bayangkan jika kebijakan ini sukses:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun