Pendahuluan
Sekolah tidak hanya berperan sebagai tempat belajar, tetapi juga sebagai organisasi kompleks yang membutuhkan pengelolaan sumber daya manusia (SDM) yang efektif. Dalam konteks ini, tantangan utama yang sering dihadapi adalah bagaimana mempertahankan karyawan yang berkualitas dan mengurangi tingkat pergantian (turnover). Artikel ini membahas fungsi sekolah, peran penting karyawan, serta strategi retensi dan pengelolaan turnover untuk menjaga stabilitas organisasi pendidikan.
Fungsi Sekolah dan Struktur Organisasi
Menurut Ki Hajar Dewantara, sekolah merupakan tempat peserta didik dibimbing agar berkembang secara jasmani, rohani, dan sosial (Daulay & Fitriani, 2022). Sekolah juga memiliki fungsi sebagai penyedia pendidikan formal, tempat sosialisasi, pengembangan karakter, pemberi keterampilan ekonomi, serta ruang ekspresi rekreatif dan mobilitas sosial.
Struktur organisasi sekolah mencakup peran-peran penting seperti kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru, tenaga usaha, K3, dan satpam, yang semuanya bekerja sama mendukung proses pendidikan (Kemendikbudristek, 2022).
Pentingnya Karyawan dalam Organisasi Sekolah
Karyawan dianggap sebagai aset utama dalam organisasi. Menurut Rizaldi (2020), keberhasilan suatu institusi sangat tergantung pada kinerja karyawannya. Karyawan juga merupakan tenaga kerja yang memproduksi barang atau jasa untuk masyarakat sebagaimana dijelaskan dalam Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.
Retensi Karyawan: Pengertian dan Manfaat
Retensi karyawan adalah kemampuan organisasi dalam mempertahankan karyawan dalam jangka panjang (Wijaya, 2022). Retensi yang baik mengurangi biaya perekrutan, menjaga pengetahuan dan pengalaman dalam organisasi, serta meningkatkan produktivitas dan kepuasan kerja (Rifai, Maarif, & Sukmawati, 2021).
Manfaat utama retensi antara lain:
- Meningkatkan loyalitas dan keterlibatan karyawan (Yolinza, 2023),