Mohon tunggu...
Indria Salim
Indria Salim Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance Writer

Freelance Writer, Praktisi PR di berbagai organisasi internasional (1990-2011) Twitter: @IndriaSalim IG: @myworkingphotos fb @indriasalim

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Waktu

16 Oktober 2018   08:02 Diperbarui: 16 Oktober 2018   08:37 530
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Waktunya mentari mulai bersinar |pixabay.com

Sekelebat sosok pesonakan tarian Salsa
Selagi indera penglihatanku mulai mengabur
Beringsut menuju senja

*

Gegas tangisan bayi hadir di dunia
Seorang perempuan penuhi panggilan kodratnya
Di tempat lain, seseorang enggan beranjak
Kaki memberat menghiba
Beban harta menahan kepergian orang kaya
Jiwa miskin tidak kuat menopangnya.

*
Bisakah kutahan Sang waktu?
Sampai saatnya kubertemu dengannya?
Pengembara terus bersyukur
Memandangi cahaya berkelip di balik gunung

Kekuatan mendorongnya melangkah ringan
Janji-Nya tiada berkesudahan
Waktu-Nya adalah Ya dan Amin

*
Seorang papa mengeluhkan waktu
Jiwa unggul memeluk waktu
Kanak-kanak menari bersama waktu
Waktu membisikkan puisi
Aku masih diberi-Nya waktu
. | Indria Salim |

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun