*
Gaduh, aku berpesta.
Senyap, kumencari selamat.
Kacau, macan ompong mengaum berseringai.
Peragaan bunglon -- serigala mengembik, pedagang buah busuk menumpang, pengkhianat menyelinap.
Ini momen emas memasang kuda-kuda dan jurus pengecut.
Jangan ribut bila aku berebut rumput.
Kebohongan? Itu persepsi.
Tidakkah kau mengerti? Aku sekadar tunaikan panggilan mulia, membangun istana berdinding permata,
perjuangkan warisan impian tujuh puluh turunan.
Telan saja.
*
Gagak hitam melayang di balik awan pekat, melapar, akhirnya merendah -- mengitari bangkai kemanusiaan.
*
Secangkir kopi tumpah ruah, cangkir gerabah pecah terbelah. Seekor kucing mengeong, melesat menghindar dari pengejaran. Limbuk terbangun, mengumpulkan ingatan, lalu menghela napas tertindih, 'Hanya mimpi!'
26.09.2018 | Indria Salim |