Mohon tunggu...
Indria Salim
Indria Salim Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance Writer

Freelance Writer, Praktisi PR di berbagai organisasi internasional (1990-2011) Twitter: @IndriaSalim IG: @myworkingphotos fb @indriasalim

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Hidrasi Penting untuk Kesehatan

6 Desember 2017   02:16 Diperbarui: 10 Agustus 2019   13:49 3558
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Biasakan anak dan remaja aktif untuk teratur minum air putih |Foto: Indria Salim

Hidrasi Sehat Dukung Kesehatan Anak Hingga Dewasa

Hasil penelitian beberapa riset internasional terkini menunjukkan bahwa perbaikan hidrasi sehat pada anak-anak dapat membantu ketahanan fisik, penglihatan serta memori sampai mereka dewasa. (Dokter Tria Rosemiarti, Hydration Science Director Danone Aqua dalam berita di Jawa Pos, 8/11/2017).

Menurut American Academy of Pediatrics Committee on Nutrition and Council on Sports Medicine and Fitness (2011), perbaikan status hidrasi yang antara lain melalui penambahan konsumsi air putih pada anak itu penting, karena hal ini akan membantu meningkatkan ketahanan fisik, menguatkan fungsi penglihatan, dan memori.

Inilah pentingnya hidrasi dalam proses pertumbuhan anak-anak yang menunjang kesehatan sampai mereka dewasa. Nah, bagaimana hidrasi perlu dipahami dan diamalkan dalam keseharian oleh orang dewasa, termasuk para pekerja dan karyawan?

Terkait dengan kesehatan orang dewasa, data BPJS (2015) menunjukkan pengeluaran biaya sebesar Rp2,68 triliun untuk pembiayaan terapi penderita gagal ginjal kronik. Ibunya teman kantor saya (almarhumah) sangat kesakitan saat menderita gagal ginjal, dan harus cuci darah dua kali seminggu. Menurut putrinya (Susi), itu awalnya karena Sang Ibu tidak suka minum teratur.

Tentang Hidrasi

Biasakan minum air putih sekitar 8 gelas per hari. Kopi? Konsumsi sesuai porsi ideal. |Foto: Indria Salim
Biasakan minum air putih sekitar 8 gelas per hari. Kopi? Konsumsi sesuai porsi ideal. |Foto: Indria Salim

Dr.dr.Inge Permadhi memaparkan tentang Hidrasi. Slide: Persentase Air dalam Tubuh Manusia |Foto: Indria Salim
Dr.dr.Inge Permadhi memaparkan tentang Hidrasi. Slide: Persentase Air dalam Tubuh Manusia |Foto: Indria Salim
Komposisi Cairan pada Organ, dijelaskan oleh Dr.dr.Inge kepaa peserta Danone Blogger Academy |Dr. dr.Inge
Komposisi Cairan pada Organ, dijelaskan oleh Dr.dr.Inge kepaa peserta Danone Blogger Academy |Dr. dr.Inge
 

Air Minum Sehat

Menurut Dr. dr. Inge Permadhi (FKUI), syarat air putih yang baik antara lain tidak berwarna; tidak berbau; dan tidak berasa. Air harus aman, artinya bebas mikroba (bakteri, jamur atau parasit) patogen, juga bebas kontaminan kimia (logam berat). Selain itu air harus sehat, artinya mengandung mineral esensial yang dibutuhkan tubuh.

Persyaratan air putih yang dapat dikonsumsi, ditentukan oleh persyaratan kimia dan biologi yaitu konsentrasi bahan-bahan kimia seperti arsen, klor, tembaga, sianida, besi, dll.

Mineral esensial yang terdapat dalam air yang sehat, bisa dilihat dari figur di bawah ini.

Air yang sehat mengandung mineral esensial. |Presentasi Dr.dr.Inge dalam sesi DBA 2017
Air yang sehat mengandung mineral esensial. |Presentasi Dr.dr.Inge dalam sesi DBA 2017

 Mineral yang ada dalam air itu bersifat bebas dan lebih cepat diserap dari dalam tubuh.

 

Dehidrasi

Penulis sakit bahu beku. Saran dokter yang menangani bahu beku, saya harus lebih sering minum demi kelancaran peredaran darah dll.|Dokpri
Penulis sakit bahu beku. Saran dokter yang menangani bahu beku, saya harus lebih sering minum demi kelancaran peredaran darah dll.|Dokpri

Gaya hidup sibuk dan kurangnya pengetahuan dan kesadaran pentingnya menjaga hidrasi dalam tubuh, mengakibatkan orang mengalami gangguan kesehatan yang bisa menjadi fatal dan kronis.  Penulis sendiri adalah salah satu contohnya. Beberapa kali saya harus diterapi intensif dengan diagnose dan penyebab masalah yang sama, yaitu kurangnya asupan air putih. Dalam periode berbeda, saya mengalami infeksi kandung kemih. Selain karena jarang minum air putih, saya juga sering menahan air seni. Saya berpikir bahwa itu demi menghemat waktu selagi pekerjaan "sedang tanggung", dan sayangnya kebiasaan buruk berlanjut sampai saya bekerja freelance.

Selama 18 bulan saya menderita bahu beku (2011-2013). Dokter menyarankan agar saya lebih banyak minum air putih. Saat itu laju endapan darah saya terbukti sangat lambat. Para dokter yang menangani penyakit saya mengatakan kalau saya minum air putih yang cukup, peredaran darah saya akan lebih lancar, dan itu juga mempengaruhi tingkat kekentalan darah yang mendukung penyembuhan bahu beku saya. Ini pengalaman pribadi yang super konyol, karena saya serasa sudah tahu manfaat air minum putih, tetap tidak mengubah kebiasaan yang terbukti menjadi penyebab berbagai keluhan kesehatan.

Sudah menjadi rahasia umum, berolah raga teratur adalah salah satu cara menjaga kesehatan. Namun jika ini tidak diimbangi minum cukup maka bisa mengakibatkan gangguan kesehatan.

Saya teratur berolah raga jalan kaki atau jogging. Namun kaki saya sering kram, padahal saya sering latihan peregangan. Kram itu menyerang sewaktu-waktu. Pas lagi jalan-jalan di mall, atau sedang nyenyak tidur malam hari, tahu-tahu betis atau telapak kaki sakit sekali dan tidak bisa digerakkan. Panik, tentu.

Ternyata itu salah satu indikasi dari dehidrasi. Itu baru pengalaman saya pribadi. Belum lagi kisah teman-teman sekantor (Lies dan kasus demamnya), tetangga (Lina yang mengeluh mudah lelah dan pusing), dan adik (Nani yang harus berurusan dengan dokter penyakit dalam, karena sakit pinggang). Mereka semua sempat menderita gangguan kesehatan karena kurang mengabaikan kebiasaan minum air putih teratur dan mencukupi. Beberapa nama bisa saya sebutkan, karena saya mengenal mereka secara pribadi.

Rata-rata alasan mereka sama -- bahwa jadwal kerjanya sangat padat, lalu terjebak dalam kondisi kurang minum. Dari satu kegiatan ke kegiatan lain, mereka ingin mengurangi frekuensi kunjungan ke toilet. Lantas mereka sengaja mengurangi asupan minum.

Hasil saya ngobrol dengan pekerja lain juga begitu, mereka pekerja dalam berbagai profesi, dari karyawan mall, sopir taksi, pekerja bangunan, staff perbankan, sampai pekerja lapangan yang jauh dari akses toilet, sebagian besar cenderung meminimalkan asupan minum.

KLIK DI SINI: Karyawan Sadar Pentingnya Menjaga Kecukupan Hidrasi (Silakan Klik Video Wawancara Penulis dengan Pipit Anugrah -- Beauty Advisor dari SPY Beautra)

Fungsi Air

Fungsi Air bagi tubuh antara lain yaitu mengatur suhu tubuh; melembabkan/ membasahi mukosa; sebagai lubrikan pada sendi; melindungi organ dan jaringan dalam tubuh; mencegah sembelit (konstipasi); melarutkan zat gizi dan mengedarkannya dalam tubuh; membawa oksigen dan zat gizi ke seluruh jaringan tubuh; dan membuang sisa metabolisme sehingga mengurangi beban ginjal dan hati. (Dr. dr. Inge Permadhi, dalam paparan tentang Hidrasi, Danone Blogger Academy, Jakarta - 4 November 2017)

Kalau kita mau mengamati diri sendiri, semua itu mestinya membuat kita berdisiplin menjadikan minum air putih dan menerapkan pola makan seimbang dengan ikhlas dan suka cita. Lha sehat itu menjanjikan kenyamanan luar biasa, hal yang kadang kita anggap terjadi dengan sendirinya. Oh, No! Itu harus diupayakan, dijalani dengan kesadaran pribadi, dan dijadikan pembiasaan dalam keluarga dan di mana pun kita berada. Ini termasuk pemberian contoh dalam tindakan nyata kepada anak dan remaja kita. Lucu tapi nyata, saya paling sering mengingatkan anak-anak dan siapa pun di sekitar saya agar disiplin minum demi kesehatan. Saya sendiri malah tidak melakukannya dengan taat. Akhirnya saya melakukan introspeksi karena kapok sakit!

Kebiasaan Minum Air Putih pada Anak dan Remaja

Silakan KLIK di sini - Gerard (3 tahun) suka minum air putih 

 Anak usia sekolah dan remaja termasuk salah satu kelompok yang rentan mengalami kurang air tubuh. Ini dapat menyebabkan gangguan kesehatan, misalnya penurunan performa kognitif, afektif (mood) dan psikomotor. Jelas hal ini sinkron dengan temuan riset terkini soal hidrasi dan ketahanan fisik anak di atas. 

Data terkini mengenai hidrasi anak di Indonesia menunjukkan bahwa 1 dari 4 anak masih belum cukup minum, untuk anak laki-laki 25% dan untuk anak perempuan 32% (Iglesia et al, 2015). Namun menurut penelitian Iglesia paa tahun 2015, status hidrasi anak Indonesia masih lebih baik bila dibandingkan dengan China, yang 80% belum cukup minum.

Hal lainnya, bahwa konsumsi minuman bergula (kalori) akan meningkatkan resiko obesitas pada anak dan remaja. Contoh minuman berkalori adalah minuman soda, sari buah, teh manis dan minuman lain yang mengandung pemanis berkalori. Ini kontras dengan air putih yang tidak mengandung kalori, pewarna maupun pengawet.

Itu sebabnya maka Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) mencanangkan Gerakan Ayo Minum Air (AMIR) sejak Maret 2017. Gerakan AMIR difokuskan untuk mencegah terjadinya penyakit non infeksi atau penyakit degeneratif di masa yang akan datang terutama gagal ginjal kronik, diabetes dan hipertensi.

Hal yang bisa membantu mencegah penyakit tersebut antara lain dengan menjalani pola hidup sehat dengan gizi seimbang. (Dokter Ratna Sitompul, Dekan FKUI dalam berita CNN Indonesia, 2/3/2017).

Air Kosong

Dalam presentasinya kepada peserta Danone Blogger Academy di Jakarta (November 2017), dokter ahli gizi FKUI, Dr. dr. Inge Permadhi menjelaskan tentang "Air Kosong", yaitu air yang tidak mengandung mineral (demineral). Contoh air yang telah mengalami proses pemurnian seperti destilasi/air suling (pemisahan zat-zat kimia) atau reverse osmosis (pemurnian). Relevansi dari pemahaman ini, bahwa air demineral juga merangsang produksi urin (+20%); air kosong akan membawa mineral keluar dari tubuh melalui air seni, karena di dalam air seni pasti terdapat mineral. Bahayanya, konsumsi jangka panjang air kosong dapat menyebabkan defisiensi mineral. Tentu ini mengganggu kesehatan tubuh.

Kandungan Air dalam Makanan

Sup Kuah Ikan memberi asupan air meskipun tidak sebanyak minuman air putih. |Foto: Indria Salim
Sup Kuah Ikan memberi asupan air meskipun tidak sebanyak minuman air putih. |Foto: Indria Salim

Buah-buahan cukup mengandung air (Semangka) |Foto: Indria Salim
Buah-buahan cukup mengandung air (Semangka) |Foto: Indria Salim
Jus Jambu (Smoothies), sehat asal kandungan gula tambahan kita waspadai |Foto: Indria Salim
Jus Jambu (Smoothies), sehat asal kandungan gula tambahan kita waspadai |Foto: Indria Salim
Air Kelapa Muda, mengandung elektrolit yang berguna buat tubuh |Foto: Indria Salim
Air Kelapa Muda, mengandung elektrolit yang berguna buat tubuh |Foto: Indria Salim
Air bisa didapatkan dari makanan (buah dan sayur-sayuran, misalnya semangka, tomat, selada, atau sup berkuah seperti soto, kaldu ayam atau daging; dan makanan yang dikukus).

Sayur/Makanan yang direbus mengandung air yang berguna untuk tubuh.|Foto: Indria Salim
Sayur/Makanan yang direbus mengandung air yang berguna untuk tubuh.|Foto: Indria Salim
Air juga bisa dikonsumsi dari air putih, air minum dengan rasa (flavor), produk susu (yoghurt), minuman panas (kopi, teh), minuman dingin (juice buah, ice tea), dan minuman berkarbonasi.

Walau begitu, sebaiknya kita mengurangi minuman dengan kandungan kafein,  yang berkadar gula, yang memakai zat pengawet atau pewarna. Kafein sendiri bersifat diuretik, menyebabkan sebagian orang berkemih lebih sering, bahkan bisa juga menyebabkan perasaan cemas atau jantung berdebar. Yang terbaik dan paling sehat tentulah air putih mineral.

KLIK DI SINI: Bayi di atas usia 6 bulan mulai dikenalkan dengan air putih. |Video Dokpri

Khusus untuk bayi di bawah usia 6 bulan, ASI dan susu adalah yang tepat buat mereka. Silakan klik Video di atas.

Minuman Berenergi
Minuman berenergi biasanya mengandung kafein berkadar tinggi, selain juga zat tambahan sebagai stimulan, misalnya ginseng atau taurine.

Public Health England's Eatwell guide edisi terkini menyarankan agar ekses gula diminimalkan dengan membatasi konsumsi jus buah atau sejenisnya (smoothies) maksimal sekitar 150 ml per hari.

Air Sebagai Zat Gizi Makro Esensial |Slide Dr.dr.Inge Permadhi bagi DBA 2017
Air Sebagai Zat Gizi Makro Esensial |Slide Dr.dr.Inge Permadhi bagi DBA 2017
Cukup Hidrasi

Pengenalan kebiasaan minum air putih langsung dengan tindakan, mulai dari anak usia dini |Foto: Indria Salim
Pengenalan kebiasaan minum air putih langsung dengan tindakan, mulai dari anak usia dini |Foto: Indria Salim
Usahakan mengenalkan air minum kepada anak dengan berbagai cara kreatif.

Edukasi tentang pentingnya minum air putih diberikan kepada anak-anak sejak dini agar tertanam perilaku hidup sehat yang akan berubah menjadi kebiasaan.

Tentang Dehidrasi

Klik Presentasi Dr.dr.Inge di sini

Data Kementerian Kesehatan RI mengenai penyakit katastropik, jumlah penderita penyakit ginjal di Indonesia menempati urutan kedua setelah penyakit jantung daiam jumiah penderita. Pertumbuhan jumlah penderita penyakit ginjal (kronik) hampir 100 persen dari tahun 2014 hingga 2015.

Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar, angka prevalensi orang dewasa dengan fenomena obesitas terus meningkat sejak tahun 2013, di tahun 2016 menjadi 33,5 persen. Salah satu faktor pemicu obesitas yang paling banyak ditemui ialah mengonsumsi makanan dan minuman manis berlebih.

 

Gejala Dehidrasi

Berbagai sumber mengungkapkan gejala dehidrasi dalam kategori ringan, sedang, dan berat. Gejala tersebut dari indikasi rasa haus, mulut kering, urin yang keluar sedikit, tidak jernih.

Gejala lainnya adalah sakit kepala. mengantuk, merasa lelah. Ini sering dialami oleh beberapa pekerja sibuk, juga siswa di sekolah (kasus dehidrasi yang dialami Lina, Nani, dan Lies yang Penulis wawancarai).

Gejala tersebut mempengaruhi kinerja kognitif, mood, daya konsentrasi, daya  ingat, serta timbulnya keadaan mudah cemas dan tegang. Penulis pernah mengalami hal ini.

Dehidrasi ringan namun sering dan  berkepanjangan akan mengakibatkan infeksi saluran kemih,  pembentukan batu ginjal, dan sembelit. Gejala ini sering kita temui pada diri sendiri, ataupun anggota keluarga. Yang sulit adalah membuat hal ini sebagai pelajaran hidup yang perlu kita sadari perbaikannya.

Sobat sekantor yang sama-sama pernah kena risiko dehidrasi (Ka: Lies)| Dokpri
Sobat sekantor yang sama-sama pernah kena risiko dehidrasi (Ka: Lies)| Dokpri
dba-foto-2-puri-5a26e8b14548020207352d42.jpg
dba-foto-2-puri-5a26e8b14548020207352d42.jpg

Pentingnya Mengenali Gejala Dehidrasi

 Bila kita cenderung sulit membiasakan diri minum air putih sehat, mungkin membuat jadwal minum bisa membantu. Penulis sendiri mulai menerapkan hal ini dengan menggunakan botol dengan ukuran. Hal ini membantu mengontrol kecukupan asupan air minum sehari-hari. Juga, dengan jadwal tersebut kita tidak harus minum hanya jika sudah (terlanjur) merasa kehausan. Ingat, rutin minum air sejak usia dini akan menceah risiko terkena penyakit ginjal.

Menjaga diri selalu terhidrasi menentukan kualitas kesehatan dalam jangka panjang

 Jumlah penderita penyakit ginjal di Indonesia menempati urutan kedua setelah penyakit jantung berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan RI. Dengan pertumbuhan hampir 100 persen dari 2014 ke 2015, penyakit ginjal tentu perlu mendapatkan perhatian serius.

Air merupakan bagian dari kehidupan manusia yang sangat penting. Bagi tubuh, air memiliki fungsi vital, dan karenanya setiap individu perlu menjadikan kebiasaan minum air putih dengan cukup dan aman sebagai salah satu pedoman dalam penetapan gizi seimbang.

Untuk anak-anak berusia sekitar 12 tahun, kebutuhan air minimal yakni 1.500 hingga 2.000 mililiter per hari. Jumlah tersebut setara dengan enam hingga delapan gelas per hari.

Anak usia 3 tahun sudah dibiasakan minum air putih mandiri |Foto: Indria Salim
Anak usia 3 tahun sudah dibiasakan minum air putih mandiri |Foto: Indria Salim
Penutup

Demi menjaga ketahanan fisik dan kualitas kesehatan menyeluruh, tubuh kita tergantung dengan air. Agar bekerja dengan baik, setiap sel, tisue, dan organ di dalam tubuh kita memerlukan air.

Kita perlu minum beberapa kali setiap harinya. Ukuran rata-rata asupan minum adalah 8 gelas per hari, meskipun harus dipertimbangkan bahwa kebutuhan setiap individu yang berbeda tergantung dari berat badan, usia, jenis kelamin, jenis pekerjaan atau kegiatan.

Kecukupan air yang kita konsumsi bisa kita "amati" melalui urine: warna, volume, dan intensitas berkemih.

Air yang diminum haruslah dalam jumlah cukup dan merupakan air yang sehat, yaitu tidak berbau, tidak berasa dan tidak berwarna, serta telah didihkan.

Selain di kalangan orang dewasa, edukasi tentang pentingnya minum air putih perlu diberikan kepada anak-anak sejak dini. Tujuannya, agar perilaku hidup sehat tertanam mendalam, lalu menjadi kebiasaan. Idealnya anak diberi pemahaman sederhana tentang pola makan sehat, dan dibiasakan mengurangi konsumsi minuman manis.

Para orang tua agar mengingatkan anak-anak untuk tidak menunda buang air kecil, karena hal ini juga dapat menyebabkan gangguan kesehatan dari yang ringan sampai berat.
Salam Sehat! ::@IndriaSalim -- Peserta DBA2017::

Referensi:

https://goo.gl/C9NAfQ

https://goo.gl/myeLzB

https://goo.gl/AnKrqz

https://goo.gl/cNSdgN

https://goo.gl/GvkCaL

https://goo.gl/xsSmTn

https://goo.gl/cVpx2n

https://goo.gl/X8rM5r

Presentasi Dr.dr. Inge Permadhi (FKUI) dalam program Danone Blogger Academy 2017 (DBA 2017)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun