Mohon tunggu...
indra yusuf
indra yusuf Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

seorang guru yang hobi menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pengaruh Geografi terhadap Penyebaran Covid-19

30 April 2020   20:02 Diperbarui: 30 April 2020   20:09 7121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Endemi Corona Virus Disease (Covid-19) yang melanda Kota Wuhan - Tiongkok pada akhir tahun 2019 berubah statusnya menjadi pandemi global Covid-19. Perubahan status tersebut diumumkan secara resmi oleh badan kesehatan dunia atau WHO (World Health Organization) pada 11 Maret 2020.

Jika statusnya sudah pandemi tentu wabah penyakit ini telah terjadi pada wilayah geografis yang sangat luas atau telah menyebar ke seluruh pelosok dunia. Padahal sejak awal ditemukan virus tersebut hingga menjalar ke seluruh dunia hanya membutuhkan waktu kurang dari 3 (tiga) bulan saja.

Penyebaran Covid-19 yang begitu cepat melewati batas negara, melintasi samudera dan benua tentu sangat menarik jika ditinjau dalam persfektif ilmu geografi sebagai ilmu yang mengkaji keruangan (spatial).

Meski tidak tergolong virus mematikan namun penyebaran atau penularan virus Corona termasuk kategori sangat cepat, sehingga berdampak sangat luas diberbagai bidang baik sosial, ekonomi, lingkungan bahkan geopolitik dunia.

Hal ini terbukti dalam kurun waktu kurang dari 4 bulan saja, Covid-19 sudah menyebar ke 207 negara. Berdasarkan data yang ada saat ini jumlah kasus positif telah lebih dari 1 juta dengan jumlah kematian lebih dari 50 ribu  jiwa.

Secara geografis kota Wuhan yang merupakan kota dimana pertamakali ditemukannya virus Corona adalah ibukota dari provinsi Hubei-Tiongkok. Kota Wuhan temasuk kategori kota dengan kepadatan penduduk yang cukup tinggi.

Berdasarkan data New World Encyclopedia, kota Wuhan memiliki wilayah seluas 8.494,41 km atau seluas kota London di Inggris. Jika dibandingkan dengan Jakarta, luas kota Wuhan 12 kali lebih besar atau 50 kali lebih besar dari kota Bandung.

Kota Wuhan dengan jumlah penduduk 11 juta jiwa merupakan kota terpadat di China bagian tengah.dan termasuk ke dalam kategori kota terbesar ke-42 di dunia.

Secara klimatologis kota Wuhan termasuk dalam kota dengan iklim subtropis dengan curah hujan tinggi dan memiliki 4 (empat) musim. Pada saat pertamakali ditemukannya virus Corona, kota Wuhan berada pada kondisi suhu udara berkisar antara 5-11 dengan tingkat kelembapan uaara antara 47-49%.

Setidaknya ada beberapa faktor geografi baik fisik maupun sosial yang kemungkinan besar berpengaruh terhadap kecepatan laju penularan Covid-19. Faktor geografi fisik tersebut diantaranya adalah fenomena pergantian musim dan unsur-unsur cuaca/iklim.

Unsur-unsur cuaca/iklim yang yang dominan diantaranya adalah suhu udara dan kelembapan udara. Sementara  faktor geografi sosial yang berpengaruh diantaranya adalah tingkat kepadatan penduduk suatu wilayah dan mobilitas atau interaksi penduduk.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun