Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Kenali Risiko Over Sharing di Sosial Media, Apakah Kamu Melakukannya?

17 November 2022   14:52 Diperbarui: 18 November 2022   11:00 1122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi risiko over sharing di media sosial. Sumber: Shutterstock/Rawpixel via Kompas.com

Pernahkah sobat pembaca meluapkan segala keluh kesah melalui sosial media? Sedikit-sedikit curhat masalah kerjaan, masalah keluarga, pengalaman pribadi dan sebagainya. 

Saya personal juga sering melakukan ini seakan mencurhatkan isi hati di sosial media bisa membuat perasaan lega. Namun ternyata Curhat berlebihan atau over sharing melalui sosial media juga tidak selamanya baik. 

Mengapa? 

1. Privasimu Perlahan Menipis

Setiap orang pasti memiliki hal-hal privasi yang seharusnya tidak perlu banyak orang mengetahuinya. Namun nyatanya sikap kita yang sedikit-sedikit berkeluh kesah dinsosial media justru membuat hal privasi kita justru diketahui banyak orang. 

Saya bisa tahu si ibu X lagi berantem dengan suaminya atau si X lagi kesal dengan atasannya. 

Saya tahu hanya dengan membaca status di sosial media. 

"Duh punya suami kerjaannya cuma bisa tidur dan rokok-an doang. Kalo kerja malas"

Tanpa mengenal suami dari si penulis status, saya sudah bisa membayangkan karakter si suami yang terlihat malas dan enggan membantu tugas istri.

Padahal hal ini masuk ranah privasi apalagi menyangkut pasangan hidup. Orang lain yang awalnya tidak tahu karakter suami akhirnya jadi tahu bahkan semakin kepo dengan sosok suami dari si pembuat status yang dianggap malas. 

Orang Yang Sibuk Dengan Sosial Media | Sumber CNN Indonesia
Orang Yang Sibuk Dengan Sosial Media | Sumber CNN Indonesia

2. Curhatmu Adalah Bahan Cerita Orang Lain

Sudah rahasia umum jika banyak diantara kita yang suka menggosipkan orang lain. Umumnya yang digosipkan lebih banyak hal-hal negatif. 

Semakin terbaru informasi yang didapat maka akan jadi bahan gosip yang menarik. Kebiasaan ini kerap dilakukan oleh ibu-ibu ketika sedang berkumpul atau kita ketika berada dalam suatu kelompok. 

Saya pernah mendengar seseorang yang menceritakan tentang temannya. Ia bercerita bahwa temannya tengah dekat dengan si X dan tahu kemana aja mereka berkencan. 

Ternyata informasi ini mudah didapat karena temannya ini hobi membuat status dengan siapa, melakukan apa, dimana bahkan dengan caption yang membuat orang kian penasaran. 

Curhatmu adalah bahan gosip mereka, semakin kita menginformasi hal baru dan menarik pasti akan jadi bahan gosip panas bagi orang sekitar kita. 

Status Sosmed Yang Kadang Tidak Sesuai Harapan | Situs Pulsk
Status Sosmed Yang Kadang Tidak Sesuai Harapan | Situs Pulsk

3. Over Sharing Menunjukan Sifat Alay dan Kekanakan

Bagaimana perasaan pembaca jika ada seseorang yang dikit-dikit buat status di sosmed, sedikit-sedikit galau, sedikit-sedikit marah seakan menjadi orang merana. 

Pasti awalnya kita akan prihatin dan jika terlalu sering akan membuat kita bosan dan berpikiran bahwa si pembuat status alay dan kekanakan. Alay karena terkesan berlebihan dimana sehari bisa membuat lebih dari 5 postingan Curhat tentang masalah pribadi atau hal yang dialami. 

Kekanakan karena sedikit-sedikit curhat seperti anak kecil yang butuh perhatian. Kadang sebagai orang dewasa perlu menahan diri untuk over sharing. Bertukar pikiran boleh atau curhat di Sosmed sah-sah saja namun jangan berlebihan. Sesuai kata pepatah yang berlebihan itu tidak baik. 

Apa yang harus dilakukan? 

Belajar dari orang sekitar yang melakukan over sharing di sosial media. Saya merasa ada beberapa hal yang perlu dirubah. 

Pertama, Privasimu cukup kamu sendiri yang tahu. Ini penting karena sebagai orang dewasa kita perlu memfilter diri mana yang perlu diceritakan ke sosial media dan mana yang jangan. 

Jika sesuatu yang menyangkut privasi terlalu banyak diceritakan selain membangun citra negatif bagi diri sendiri juga akan menjadi bahan gosip orang sekitar.

Kedua, cari teman sharing yang tepat. Kadang ada rasa ingin melampiaskan uneg-uneg dalam hati. Namun bingung harus melakukan apa. 

Tidak ada salahnya mencari teman curhat namun yang bersifat personal. Misalkan cukup kepada sahabat, orang tua atau saudara saja. Ini agar hanya sekelompok kecil saja yang tahu. Selain itu biasanya orang terdekat lebih mengenal kita dan bisa memberikan masukan yang terbaik. 

Ajakan Supaya Bersikap Bijak Dengan Sosial Media | Sumber Infiniteens.id
Ajakan Supaya Bersikap Bijak Dengan Sosial Media | Sumber Infiniteens.id

Ketiga, Utamakan posting hal bermanfaat. Kini saya lebih suka posting video lucu atau inspiratif di sosial media. Tujuan agar orang melihat kita seakan bahagia tanpa beban. Daripada mereka menilai kita terlalu alay atau childish dari postingan status. 

Selain itu juga kita memberi manfaat dari postingan. Jika ada yang tertawa bahkan beban pikiran hilang karena postingan lucu kita maka kita sudah berkontribusi mengurangi rasa stres dan beban diri dari teman yang melihat postingan. Atau justru mendapatkan inspirasi dari postingan kita maka ini akan menjadi keberkahan tersendiri. 

***

Wajar sebagai makhluk sosial kita butuh tempat untuk sharing keluh kesah. Di jaman serba digital, kita memilih sharing melalui sosial media. Ironisnya justru banyak yang terjebak dan melakukan over sharing. 

Alangkah bijaknya kita mulai memfilter diri karena over sharing justru lebih banyak memberi dampak negatif dibanding positif. Selain itu juga kita kurang bisa mendewasakan diri atau bahkan membuka celah orang lain tahu kekurangan kita. 

Yuk sekarang cukup sharing sewajarnya aja di Sosmed. Setuju? 

Semoga Bermanfaat

--HIM--

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun