Akan ada rasa kecewa jika benar Kompasianer menjadi situs yang diblokir oleh pemerintah. Artinya akan ada banyak Kompasianer yang was-was tidak bisa mendapatkan K-reward bulan depan.
Polemik kedua, tidak ada media bersilahturahmi antar penulis. Sudah diakui bahwa Kompasiana tidak hanya menjadi media penyaluran hobi menulis namun juga telah menjadi rumah antar penulis.
Banyak yang akhirnya memiliki teman, keluarga baru atau bahkan pacar baru karena dijembatani oleh Kompasiana. Setiap pagi mendapatkan sapaan dari Bu Rose dan Pak Tjip adalah suatu kebanggaan.Â
Hari ini karena Kompasiana sempat mengalami trouble, saya belum mendapatkan sapaan dari Bu Rose dan Pak Tjip. Mungkin saja Bu Rose dan Pak Tjip dari pagi tadi sudah gemas ingin menyapa Kompasiner namun terkendala ada perbaikan.
Polemik ketiga, bagaimana nasib tulisan saya. Sebenarnya sempat ada terlintas kelak ingin mencoba menerbitkan tulisan yang sudah saya posting di Kompasiana.
Terinspirasi oleh banyak Kompasianer yang berhasil menerbitkan buku hasil dari tulisan di Kompasiana. Seandainya Kompasiana di blokir maka mimpi saya terancam karena saya tidak bisa mengakses kumpulan artikel. Tidak bisa mengakses maka jangan harap bisa menerbitkan buka hasil tulisan Kompasiana.
Sekali beruntunglah sekarang saya sudah bisa mengakses normal kembali situs Kompasiana. Meski perawatan lebih lama dari perkiraan yang tercantum di situs.
Artikel ini sebatas curhatan pribadi ya, jangan terlalu dianggap serius. hehe