Tadi subuh saya terbangun, seketika langsung mencari gadget yang tengah dilakukan pengisian baterai. Sudah biasa jika bangun tidur, hal pertama mencoba browsing Kompasiana. Sekedar melihat notifikasi yang masuk atau syukur-syukur ada artikel yang jadi HL di tengah malam.
Rasa kaget ketika tiba-tiba link kompasiana tidak muncul seperti umumnya. Saya masih tanpa sadar, jujur di otak saya saat itu teringat topik PSE Kominfo yang mewacanakan akan memblokir beberapa situs seperti Facebook, Instagram, WhatsApp dan beberapa aplikasi lainnya. Ini karena pemerintah tengah gencar memperketat keamanan pengguna internet dengan mewajibkan adanya pendaftaran sesuai ketetapan Kominfo.
Merunjuk pada artikel Kompas.com, Kominfo telah menetapkan tenggat pendaftaran Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE) baik domestik maupun privat pada 20 Juli 2022.Â
Ini sejalan dengan aturan Permenkominfo Nomor 5 Tahun 2020 Pasal 7 dimana jika ada PSE privat ataupun domestik yang tidak melakukan pendaftaran maka pemerintah akan memutus akses atau pemblokiran secara sepihak oleh pemerintah Indonesia (Sumber Klik Disini)
Kaget adalah hal wajar karena sejatinya hari ini tepat tanggal 20 Juli 2022 sebagai batas akhir. Sempat terpikir apakah Kompasiana menjadi bagian dari PSE yang mengalami pemblokiran saat ini. Apalagi tidak ada pemberitahuan sebelumnya bahwa akan ada perbaikan situs
Secara detail saya membaca ternyata situs Kompasiana tengah mengalami perawatan berkala yang diinformasikan akan berlangsung hingga jam 09.00 WIB. Namun hingga pukul 13.00 WIB, saya masih belum bisa mengakses akun Kompasiana.Â
Wuah jadi berpikir macem-macem nih jika Kompasiana benar diblokir pasti bisa menciptakan banyak polemik di antara Kompasianer.
Polemik pertama, bagaimana nanti nasib Saldo Gopay sebagai Reward Bulanan. Saat ini kita sudah memasuki 20 hari di bulan Juli dan tersisa 11 hari lagi untuk mengoleksi tulisan agar bisa mendapatkan reward bulanan.
Bagi yang selama ini rajin menulis dan selalu mendapatkan K-Reward yang cukup besar tentu di sisa hari terakhir akan lebih gencar untuk menulis. Berharap ada tulisannya yang menembus Tren Pekan Ini sehingga bisa meningkatkan jumlah pembaca dan UPV.
Akan ada rasa kecewa jika benar Kompasianer menjadi situs yang diblokir oleh pemerintah. Artinya akan ada banyak Kompasianer yang was-was tidak bisa mendapatkan K-reward bulan depan.
Polemik kedua, tidak ada media bersilahturahmi antar penulis. Sudah diakui bahwa Kompasiana tidak hanya menjadi media penyaluran hobi menulis namun juga telah menjadi rumah antar penulis.
Banyak yang akhirnya memiliki teman, keluarga baru atau bahkan pacar baru karena dijembatani oleh Kompasiana. Setiap pagi mendapatkan sapaan dari Bu Rose dan Pak Tjip adalah suatu kebanggaan.Â
Hari ini karena Kompasiana sempat mengalami trouble, saya belum mendapatkan sapaan dari Bu Rose dan Pak Tjip. Mungkin saja Bu Rose dan Pak Tjip dari pagi tadi sudah gemas ingin menyapa Kompasiner namun terkendala ada perbaikan.
Polemik ketiga, bagaimana nasib tulisan saya. Sebenarnya sempat ada terlintas kelak ingin mencoba menerbitkan tulisan yang sudah saya posting di Kompasiana.
Terinspirasi oleh banyak Kompasianer yang berhasil menerbitkan buku hasil dari tulisan di Kompasiana. Seandainya Kompasiana di blokir maka mimpi saya terancam karena saya tidak bisa mengakses kumpulan artikel. Tidak bisa mengakses maka jangan harap bisa menerbitkan buka hasil tulisan Kompasiana.
Sekali beruntunglah sekarang saya sudah bisa mengakses normal kembali situs Kompasiana. Meski perawatan lebih lama dari perkiraan yang tercantum di situs.
Artikel ini sebatas curhatan pribadi ya, jangan terlalu dianggap serius. hehe
