Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Kebijakan Pelonggaran Masker, Bagaimana Bisnis Masker ke Depannya?

18 Mei 2022   18:30 Diperbarui: 19 Mei 2022   08:03 1169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penggunaan Masker Lucu | Sumber Liputan6.com

Penjual Masker Di Pinggir Jalan | Sumber Tribun Kalteng
Penjual Masker Di Pinggir Jalan | Sumber Tribun Kalteng

Ada alasan khusus ketatnya penerapan ini karena bisa jadi kantor terkena sidak dari Satgas Covid serta khawatir staf lain tertular dari mereka yang terjangkit Covid19. Mau tidak mau ketika lupa membawa masker maka kita harus membeli di penjual/toko terdekat. 

Bayangkan 1 hari kita menggunakan masker 1 pcs maka sebulan bisa menghabiskan 30 pcs. Namun ada pula yang sehari bisa menggunakan lebih dari 2 masker karena setiap beraktivitas diluar selalu mengganti masker. 

Artinya kebutuhan masker akan besar apalagi jika dihitung per Kepala Keluarga (KK) atau karyawan di kantor. Bisa jadi 100 masker tidak cukup untuk sebulan. 

Inilah yang membuat masker menjadi komoditas yang paling cepat meningkat selama Covid19. Kini merk masker pun mulai beragam berbanding jauh saat sebelum wabah ini. 

Pelonggaran Penggunaan Masker Mungkinkah Mempengaruhi Bisnis Ini? 

Dengan lantang saya akan menjawab pasti akan berpengaruh dimana bisnis ini tidak akan lagi menjadi primadona. 

Secara terbuka Presiden RI, Joko Widodo menyampaikan bahwa masyarakat diperbolehkan tidak menggunakan masker di luar ruangan terkecuali lansia dan para komorbid. 

Ini tandanya ketika saya sehat dan tidak menggunakan masker saat ke Mall atau ke lokasi wisata. Orang lain tidak akan menegur saya seperti dulu saat masih awal pandemi. 

Di Bali kebijakan ini cukup disambut gembira. Saya melihat belakangan ini banyak tempat wisata ataupun klub yang tidak melarang pengunjung tanpa masker. 

Apalagi WNA khususnya dari Eropa dan Amerika lebih dulu melepaskan penggunaan masker dalam aktivitas sehari-hari. Seiring waktu permintaan masker pun mengalami penurunan drastis. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun