Nyatanya sudah banyak kasus dimana sikap anak dibutakan setelah mendapatkan warisan. Saya sependapat bahwa jikapun ingin membuat surat wasiat warisan perlu dicantumkan bahwa warisan baru bisa diterima jika kedua orang tua sudah meninggal.Â
Upaya ini mencegah terulangnya kasus anak durhaka seperti yang ditulis Pak Rudy Gunawan. Akan menyedihkan ketika orang tua bekerja keras agar bisa mendapatkan harta cukup untuk anak dan masa tua namun berakhir tragis ketika anak semena-mena setelah mendapatkan warisan.Â
3. Miliki Passive IncomeÂ
Ketika sudah memasuki masa pensiun, seseorang dianggap sudah tidak produktif lagi. Dianjurkan ketika sudah memasuki masa pensiun, orang tua menghabiskan masa tua bersama anak dan cucu.Â
Perlu diantisipasi ketika sudah pensiun dan tidak ada pemasukan lain. Hidup orang tua menjadi tergantung pada anak. Padahal anak tersebut sudah memiliki keluarga serta keterbatasan finansial.Â
Ini yang membuat anak merasa tidak mampu jika harus membiayai 2 dapur (Kebutuhan keluarganya sendiri serta kebutuhan orang tua). Tidak jarang dilema ini membuat si anak memilih untuk mengutamakan keluarganya dibandingkan orang tua.Â
Di Jepang sempat ada tradisi Ubasute yaitu membuang atau menelantarkan orang tua ke hutan. Ini karena pada jaman dulu banyak masyarakat hidup susah dan tidak mampu menghidupi banyak mulut.Â
Orang tua yang dibuang di hutan akan dibiarkan bertahan hidup seorang diri dan umumnya meninggal karena kelaparan, sakit atau kedinginan.Â
Berkaca pada hal ini sebaiknya orang tua memiliki passive income sehingga meskipun sudah memasuki masa pensiun tetap ada penghasilan yang datang setiap bulan.Â
Passive income dapat berupa investasi bisnis, usaha kontrakan, sewa ruko atau lahan atau deposito bank. Adanya passive income, orang tua tidak perlu bergantung pada anak sehingga ia tetap mandiri.