Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Berbahagialah, Profesi Ini Takkan Mampu Digantikan oleh Robot dan Mesin

27 Mei 2021   13:31 Diperbarui: 30 Mei 2021   17:35 2444
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Robot pramusaji di Restoran Dadawan, Belanda. (Dok. REUTERS/Piroschka van de Wouw)

Kemajuan teknologi memang membawa banyak perubahan dalam kehidupan kita. Robot menjadi salah satu kemajuan teknologi yang kini kian gencar dikembangkan oleh negara maju. Teknologi robot dipercaya mampu membantu pekerjaan manusia yang mungkin dianggap sulit atau bahkan sebagai langkah efisiensi. 

Saya teringat serial kartun Doraemon, sosok boneka robot kucing yang dikisahkan selalu membantu Nobita dalam segala kesulitan hidup. 

Bermodalkan kantong ajaib, Doraemon bisa mengeluarkan berbagai mesin atau peralatan ajaib seperti pintu ke mana saja, baling-baling bambu, senter pengecil, selimut waktu, ataupun televisi waktu. Dalam sekejap, segala kesukaran akan terselesaikan dengan cepat. 

Dalam kehidupan nyata, sudah banyak pekerjaan manusia yang tergantikan dengan kehadiran robot dan teknologi mesin canggih. Cobalah berkunjung ke Restoran Pepper Parlor yang terdapat di Shibuya, Jepang. 

Restoran ini mempekerjakan 3 robot bernama Pepper, Nao dan Whiz yang memiliki tugas masing-masing. Pepper merupakan robot yang bertugas untuk menyambut tamu, menawarkan, dan membawa makanan yang kita pesan. Nao bertugas untuk menghibur tamu dengan tarian robotnya yang khas. Sedangkan Whiz bertugas menjaga kebersihan lantai (sumber klik disini). 

Jika dulu pekerjaan dilakukan dengan tenaga manusia mulai dari pramusaji, cleaning service hingga juru masak. Kini kehadiran robot dianggap mampu menarik minat pengunjung, lebih modern, dan tentu saja tidak akan ada tuntutan kenaikan gaji dari si karyawan jika ada penambahan tugas.

Di Indonesia mulai banyak pelaku industri yang mulai mengalihkan penggunaan tenaga manusia ke tenaga mesin dan robot. Saya pernah berkunjung ke salah satu pabrik minuman terkemuka di Indonesia. 

Pabrik ini dulunya memiliki karyawan produksi hingga 2 ribu orang namun dalam 3 tahun terakhir manajemen mengoperasikan proses produksi dengan bantuan mesin dan robot buatan Eropa dan Jepang. Tugas dari washing, refill, labelling, sealing hingga packing tanpa ada sentuhan tangan manusia. Keterlibatan peran manusia hanya sebagai operator mesin saja. 

Pabrik pun melakukan pengurangan jumlah karyawan secara besar-besaran. Dari total karyawan 2 ribu orang kini yang tersisa tidak kurang dari 500 orang saja. 

Kasus serupa juga menimpa karyawan penjaga tol. Disatu sisi pemerintah kian gencar melakukan pembangunan jalan tol dalam 10 tahun terakhir namun tidak berbanding lurus dengan jumlah karyawan penjaga tol. 

Robot Pengganti Pelayan di Sebuah Restoran Jepang. Sumber Detik.net
Robot Pengganti Pelayan di Sebuah Restoran Jepang. Sumber Detik.net

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun