Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Berbahagialah, Profesi Ini Takkan Mampu Digantikan oleh Robot dan Mesin

27 Mei 2021   13:31 Diperbarui: 30 Mei 2021   17:35 2444
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Robot pramusaji di Restoran Dadawan, Belanda. (Dok. REUTERS/Piroschka van de Wouw)

Kita sadar bahwa suatu perlakukan guru kepada siswa pastilah berbeda. Ada siswa yang sekali diberitahu langsung menangkap informasi yang diberikan namun ada juga yang harus sabar disampaikan berulang kali. Ada siswa yang penurut dan ada juga yang nakal. 

Robot tidak akan bisa melakukan pendekatan secara psikologis dan emosional kepada siswa yang memiliki beragam karakter. Saya teringat ketika seorang guru saya hobi memberikan cemilan sebagai hadiah kepada siswa yang bisa menjawab pertanyaan pelajaran yang diberikan. 

Cara ini berhasil menarik minat kami sebagai siswa untuk mengikuti pelajaran dengan seksama dan berlomba-lomba mengangkat tangan jika ada pertanyaan yang diajukan. Ini karena cara mengajar guru saya yang unik dan berhasil membuat kami semangat ketika belajar di kelas. 

3. Sales atau Pemasaran

Seorang sales memiliki trik dan jurus masing-masing dalam memikat konsumen untuk mau menggunakan produk atau jasa yang ditawarkan. Sales juga tidak jarang melakukan pengamatan karakteristik calon konsumen serta mencari informasi mendalam terkait personal si calon konsumen. 

Saya teringat manager sales di kantor saya bahkan mencari tahu hobi dari calon konsumen. Ada yang melakukan penawaran sambil menemani calon konsumen bermain golf, ngopi di coffee shop dan sebagainya. Cara ini nyatanya cukup jitu untuk meng-closing-kan si konsumen. 

Pernah juga ada SPG rokok yang mendekati saya berharap saya mau membeli produk rokok yang diperkenalkan. Meskipun brand rokok saya berbeda dengan yang ditawarkan ternyata si SPG menggunakan cara cerdas untuk mengubah pendirian saya yang semula tidak tertarik menjadi tertarik membeli. 

Dengan pakaian seksi khas SPG rokok, si sales mendekati saya sambil berkata, "Mas, tolong bantu saya dong beli rokok ini. Saya belum sampai target. Kalau mas bersedia beli, saya doakan banyak rezeki."

Cerdas sekali, dengan ekspresi mengiba dan sedikit cerita sedih dengan target serta diiringi dengan doa yang positif. Saya pun luluh dan bersedia membeli rokok yang belum pernah saya beli. Mujarab sekali

Saya membayangkan jika sales dilakukan oleh robot. Bisa jadi bahasa penawaran sudah diatur oleh sistem dengan template yang sama untuk semua konsumen. Kondisi ini tidak akan banyak berhasil karena konsumen membutuhkan pendekatan personal yang berbeda. 

4. Tim Kreatif

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun