Modus ini juga banyak saya lihat dimana pengemis meminta belas kasih karena dirinya lumpuh atau cacat seperti tidak memiliki tangan yang lengkap, kaki yang lumpuh, buta atau cacat lainnya. Kita pasti bersyukur memiliki kondisi fisik yang lengkap dan ada keinginan membantu karena sadar mereka susah mendapatkan kerjaan sehingga mengemis adalah pilihan sulit yang harus dilakukan.
Ironisnya ternyata banyak yang melakukan cara licik dengan menggunakan modus ini. Saya melihat berbagai video yang beredar di sosial media dan youtube bagaimana mereka menerapkan modus tersebut. Tangan dan kaki ternyata ditekuk ke dalam sehingga terlihat si pengemis ada tubuh yang buntung, ada yang menggunakan kacamata hitam dan tongkat seakan dirinya buta dan sebagainya. Ini terlihat seperti video dibawah ini.
Tips saya, sebaiknya kita perhatikan lagi kondisi si pengemis. Apabila ada hal mencurigakan di baju atau celana seperti ada tekukan anggota tubuh maka kemungkinan mereka memang menekuk anggota tubuh agar terlihat lumpuh. Selain itu kita bisa memancing menjatuhkan uang di depan pengemis buta. Apabila dirinya reflek merespon melihat uang yang kita jatuhkan berarti dirinya berpura-pura buta.
Itulah beberapa modus yang sering saya temukan dan mudah untuk dikenali. Sebenarnya masih banyak lagi modus yang dipraktekan oleh para pengemis cerdik. Justru cara mereka melakukan ini akan berdampak bagi pengemis yang memang mengalami kondisi yang memperihatinkan. Orang justru merasa cuek jika ternyata tahu selama ini dibohongi oleh pengemis cerdik dan nakal
Saya kini lebih selektif dalam memberi seperti akan lebih memilih memberikan uang kepada ibu yang sudah renta atau yang benar-benar lumpuh. Bagi yang terlihat sehat, usia produktif atau terindikasi pengemis nakal, saya tidak akan memberikan bantuan. Selain itu lebih baik kita membantu dalam bentuk lain seperti membelikan makanan, baju, beras atau kebutuhan lain dibandingkan uang karena jika uang takut disalahgunakan seperti membeli lem, narkoba atau barang mewah untuk kepentingan pribadi.
Apabila sahabat Kompasiana pernah mengalami hal serupa atau mengetahui modus lainnya bisa saling bertukar informasi dan diharapkan dapat memberikan masukan atau tips untuk mengatasi hal tersebut. Semoga bermanfaat.