Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Cara Jitu Tetap Bertahan dengan Pekerjaannya

11 Agustus 2020   12:17 Diperbarui: 13 Agustus 2020   05:40 553
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi membuat suasana kerja senyaman mungkin. (sumber: shutterstock via kompas.com)

Banyak orang mengajukan resign dari tempat kerja karena alasan pekerjaan saat ini terkesan monoton, tidak sesuai dengan background pendidikan hingga tidak sesuai minat (passion).

Mungkin juga hal ini dirasakan oleh Kompasianer dalam dunia kerja. Memang ada rasa kurang nyaman jika kita bekerja dengan tidak sepenuh hati. 

Ini juga terjadi oleh salah satu teman kerja yang mengeluh bahwa posisi marketing dirasa bertentangan dengan pendidikannya sebagai Sarjana Teknik dari kampus terkemuka. Ini membuat dirinya tidak bekerja sepenuh hati dan mengeluh ingin resign.

Berbeda dengan office boy di kantor. Saya melihat dirinya begitu cerita setiap hari. Bila jam kerja staff pukul 08.00, dirinya dituntut datang lebih awal sekitar jam 7 pagi. 

Tidak heran ketika kita sampai kantor, si OB terlihat ramah menyapa sambil tetap tangan memegang sapu membersihkan ruangan kantor. Bahkan ketika kami sering menitip sarapan atau makanan siang. Dirinya tetap antusias melakukan meskipun saya yakin dirinya pasti lelah seharian membersihkan kantor yang cukup besar.

Saya pernah bertanya, kenapa bisa energik dalam bekerja? Tidak pernahkah ada rasa minder bekerja sebagai Office Boy?

"Jaman sekarang susah cari kerjaan baru dan saya sudah nyaman kerja disini bersama orang-orang di kantor"

Bagi saya jawaban seperti ini sederhana tapi mengajarkan hal terpenting yaitu bagaimana mencintai pekerjaan.

Ketika seseorang belum mencintai pekerjaannya maka jangan kaget dirinya lebih sering dilanda rasa jenuh, iri dengan posisi orang lain, tidak bersemangat bekerja hingga senang membandingkan pekerjaan dirinya dengan orang sekitar ataupun perusahaan lain.

Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan bagaimana membangun rasa cinta terhadap pekerjaan kita 

#1. Banyak orang berharap ingin bekerja di posisi kita

Sadar atau tidak, banyak orang yang ingin bekerja di posisi yang kita raih saat ini. Bahkan posisi sebagai office boy, sopir, sales, kurir, ataupun security yang sering dipandang sebelah mata justru masih banyak peminatnya.

Tanamkan rasa bahwa dulu kita mendapatkan posisi ini pasti butuh perjuangan. Kita mengabiskan uang untuk mencetak surat lamaran dan CV. Mengirim berkas ke perusahaan atau via email, datang seleksi,mengikuti rangkaian tes yang panjang hingga akhirnya lolos diterima kerja.

Ini artinya bisa jadi kita meraih posisi ini dengan mengalahkan puluhan, ratusan atau bahkan ribuan orang. Perjuangan yang berat ini pun telah membuat banyak orang bersedia tidak diterima dan berniat mendaftar kembali.

Ilustrasi Mencintai Pekerjaan. Sumber Zahir Accounting
Ilustrasi Mencintai Pekerjaan. Sumber Zahir Accounting

Kita yang sudah diterima di posisi tersebut patutnya bangga. Ini karena perjuangan yang tidak mudah. Masih banyak orang diluar sana yang tidak memiliki pekerjaan dan mengharap dapat diterima di perusahaan di posisi yang kita terima saat ini.

Ketika kita sadar bahwa masih banyak orang yang bermimpi di posisi kita maka seiring waktu kita dapat mensyukuri pekerjaan kita dan mulai mencintai pekerjaan kita saat ini.

#2 Lingkungan kerja yang Nyaman tidak bisa ditemukan ditempat lain

Ketika kita mendapatkan pekerjaan yang tidak sesuai minat namun terdapat atmosfir kerja yang menyenangkan maka bisa dianggap sebagai suatu berkat.

Memiliki teman kerja yang satu frekuensi, memiliki kegemaran yang sama, lucu, peduli pada keadaan kita hingga seperti keluarga sendiri dapat dijadikan alasan untuk kita mencoba mencintai pekerjaan kita.

Ini karena ketika kita memilih resign dan melamar di perusahaan baru belum tentu suasana kerja bisa membuat kita nyaman. Bisa saja posisi kerjaan sudah sesuai minat namun sesama karyawan saling menjatuhkan, terlalu bersaing hingga cuek akan membuat kita menyesal pindah dari kantor sebelumnya.

Kita bisa mensugesti pikiran bahwa pekerjaan sekarang telah mampu mempertemukan dengan orang-orang yang bisa bikin nyaman dan betah. Belum tentu diluar sana bisa mendapatkan suasana kerja seperti ini.

#3 Cari kebermanfaatan lain dari pekerjaan saat ini

Tanpa kita sadari posisi kerja saat ini bisa jadi memberikan kebermanfaatan lain namun kita belum menyadarinya. 

Misalkan kita bekerja sebagai sales, ada yang merasa minder karena posisinya dinilai kurang prestis dan harus berpanas ria. Namun justru ada kebermanfaatan lain seperti kita bisa kenal banyak orang, menguasai jalan yang tidak banyak orang tahu, bahkan bisa mendapatkan jodoh di jalan.

Kisah OB di kantor pun dapat menjadi inspirasi dimana dirinya nyaman bekerja karena merasa orang di kantor baik bahkan sering memberikan tip atau uang lebih jika mereka minta dibelikan sesuatu. Karena sikap enerjik dan rasa nyaman yang sudah terbentuk, tidak jarang teman kantor selalu memberikan oleh-oleh khusus untuk si OB jika sedang bepergian keluar kota.

Ada hal lain yang bisa dilakukan yaitu mencatat 7 kelebihan atau manfaat yang kita dapatkan dari pekerjaan saat ini. Saya ambil contoh posisi OB di kantor. 7 manfaat yang bisa didapat seperti :

  1. Bisa kenal dan dikenal oleh seluruh orang di kantor.
  2. Diandalkan oleh banyak orang di kantor.
  3. Dapat uang tambahan dari staff yang menitip barang.
  4. Hidup sehat karena selalu gerak dan bangun pagi.
  5. Sering dikasih oleh-oleh atau barang dari staff.
  6. Meningkatkan kemampuan diri dalam urusan merawat kantor.
  7. Tidak ada tekanan atau target khusus dari perusahaan.

Ketika kita bisa membuat list dengan mencantumkan banyak manfaat yang diperoleh dari profesi kita saat ini. Bisa jadi kita akan mulai mencintai profesi yang saat ini ditekuni.

Adanya rasa jenuh bisa terjadi karena otak sudah disugesti bahwa pekerjaan ini tidak memberikan banyak manfaat bagi kita. Alhasil otak membentuk pikiran bahwa pekerjaan ini tidak cocok untuk kita.

#4. Sadarlah bahwa kita hanyalah karyawan

Disaat muncul rasa bosan dan jenuh karena masalah kerja misalkan tugas kerja seakan tidak ada habisnya, sering lembur, target yang tinggi dan sebagainya telah membuat kita tidak cinta terhadap pekerjaan saat ini.

Sadarlah bahwa sebenarnya kita ini adalah karyawan. Artinya dimanapun kita bekerja selagi berstatus karyawan maka harus siap menerima tugas dan tekanan dari orang lain. 

Jika kita sudah siap mental maka niscaya seiring waktu akan terbiasa dengan hal tersebut dan kita justru enggan untuk pindah kerja.

#5 Gaji adalah penyemangatmu

Ada kasus dimana dari sisi fasilitas dan tunjangan yang diberikan perusahaan sangat baik namun kita masih mengganggap posisi ini bukan minat kita. 

Saya yakin akan muncul dilema dalam hati antara memilih bertahan atau keluar dari zona nyaman.

Bagi mereka yang memilih bertahan. Bentuk sugesti bahwa kita kerja untuk mendapatkan penghasilan dan kita bisa memenuhi kebutuhan dari penghasilan tersebut. 

Untuk itu paksa diri untuk menerima keadaan dan mulai membuka hati untuk bekerja dengan hati karena kita butuh gaji dan fasilitas yang diberikan perusahaan. Belum tentu perusahaan lain bisa memberikan fasilitas dan tunjangan tersebut.

Itulah beberapa hal yang dapat dipertimbangkan agar kita bisa mencintai pekerjaan. Tidak ada hal mustahil jika kita masih semangat berusaha. Semoga bermanfaat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun